RIAUMANDIRI.CO- Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Riau, telah menyelesaikan program tes kesehatan dan tes fisik, bagi atlet Riau, yang akan mengikuti iven Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatra, PraPON, dan kejuaraan Nasional (Kejurnas). Namun sayangnya masih ada beberapa Cabor yang tidak mengirimkan atletnya untuk mengikuti tes fisik dan kesehatan.
Wakil ketua II KONI Riau, Sanusi Anwar, mengatakan, bahwa program tes fisik dan kesehatan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana fisik seorang atlet sebelum terjun mengikuti iven Nasioal. Begitu juga dengan kesehatan seorang atletik jika memang memiliki riwayat penyakit, tentunya tidak bisa dinyatakan sebagai seorang atlet.
KONI Riau melalui bidang gizi, kesehatan dan bidang binpres telah melaksanakan program yaitu tes fisik dan tes kesehatan kepada ratusan atlet. Namun, masih ada Pengprov Cabor yang tidak mengutus atletnya untuk mengikuti tes tersebut. Padahal, tes itu salah satu tujuannya adalah untuk
“Tes sudah dilaksanakan oleh bidang binpres dan bidang gizi, kesehatan itu tujuannya mengukur sejauh mana kemampuan atlet-atlet yang akan diberangkatkan ke PraPON, maupun Porwil. Dan paling tidak hasil tes fisiknya atau blip tesnya masing-masing atlet harus berada di level 10. Tetapi ternyata masih banyak atlet tidak mengikutinya. Selain itu hasilnya blip tesnya berada di level 5 maupun di level 6," ujar Sanusi Anwar
Dijelaskan Sanusi, pihaknya melalui Binpres akan menyurati Pengprov Cabor yang tidak mengirimkan atletnya untuk melaksanakan tes fisik dan kesehatan. Termasuk atlet yang sudah di tes kembali akan menjalani tes fisik setelah menjalani proses latihan. Jika hasil tesnya masih di level 10 ke bawah, maka bisa saja atlet tersebut tida masuk dalam atlet Riau.
Selain itu juga kepada Pengprov Cabor yang atletnya tidak mengikuti tes fisik maupun kesehatan, maka KONI Riau tidak akan menganggarkannya untuk keberangkatan ke Pra PON. Ia mengungkapkan, adapun Pengprov cabor yang tidak mengirimkan atletnya untuk mengikuti tes fisik maupun tes kesehatan di antaranya adalah cabor Silat, Muaythai, Dayung, panjat tebing dan beberapa Cabor lainnya.
“Contohnya saja ya, kalau seorang atlet Sepakbola ataupun futsal, sat tes fisik blip tes masih dibawah 10 lebih baik tidak dimasukkan sebagai atlet. Itu menandakan mereka tidak mempunyai fisik yang kuat saat bertanding. Begitu juga Cabor lainnya, atletik, Takraw, mereka inikan butuh fisik yang kuat dan VO2 max nya juga terukur. Atlet yang tidak ikut tes fisik maupun tes kesehatan, terancam tidak diberangkatkan ke Pra PON kerena tidak akan dianggarkan oleh KONI,” tegas Sanusi.
Sementara itu, Sekum Pengprov Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Riau, Amrizal mengatakan, terkait dengan tes fisik dan kesehatan, jika mengikuti program yang lama untuk Pengprov cabor yang jauh diluar kota Pekanbaru, biasanya tim penguji tes kesehatan dan fisik yang datang ke daerah untuk menguji tes fisik dan tes kesehatan atlet di tempat pemusatan latihan.
“Kalau khusus untuk Cabor Dayung karena personelnya banyak, masalah anggaran, jarak, sehingga kami berkoordinasi dengan Bidang Binpres untuk bisa dilaksanakan tes fisik maupun kesehatan nantinya disana saja. Atlet Dayung saat ini mengikuti latihan di Kebun Nopi, Kuansing,” kata Amrizal.