RIAUMANDIRI.CO- Dengan bergandengan tangan dari seluruh stakeholder, dimulai dari RT, RW, Kadus, Desa, Camat hingga OPD terkait di Negeri Seribu Suluk, Kabupaten Rokan Hulu optimis dapat menurunkan Stunting hingga dibawah 14 persen hingga tahun 2024 mendatang.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Setdakab Rohul, Muhammad Zaki S.STP M.Si saat dikonfirmasi terkait penanganan Stunting di Kabupaten Rokan Hulu, Senin (20/03).
Dijelaskan Sekda Zaki, saat ini Kabupaten Rokan Hulu masih memiliki 19 Lokus penanganan Stunting yang terbagi di 7 Kecamatan yang tersebar di Negeri Seribu Suluk. Atas hal itu, Sekda Rohul selaku Ketua penanganan Stunting terus berupaya, salah satunya dengan menggelar rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk menyatukan langkah dan persepsi dengan seluruh OPD terkait, Kepala Desa dan Camat se Kabupaten Rokan Hulu.
“Kita mengundang Camat dan kepala Desa untuk penanganan 19 Desa bersama Ibu Kades selaku Ketua TPPS tingkat Desa. Untuk bagaimana menyatukan persepsi dan menyamakan data, kategorinya apa, indikatornya apa dan tingkatannya apa, datanya siapa, Alamatnya di mana bagaimana Penanganannya, kemudian baru masuk dana kegiatan yang kita siapkan melalui OPD,” ungkap Sekda Zaki.
Lanjut Sekda Zaki, dari data pada April 2022, diketahui dari 19 Lokus atau Desa yang terindikasi stunting sebanyak 591 orang, dan diperkirakan sudah bergeser atau menurun hingga pada saat sekarang.
Sesuai arahan Presiden Jokowi yang menargetkan angka prevalensi stunting di tahun 2024 yakni di bawah 14 persen, Sekda menekankan, hal itu bisa saja tercapai apabila semua elemen masyarakat dapat bersatu dan bergandengan tangan.
“Jangankan 14 persen di bawah 10 persen pun bisa tercapai jika seluruh sektor bergandengan tangan kalau memang kita betul-betul Solid,” pungkasnya.
Untuk mewujudkan itu semua, Sekda berharap seluruh OPD, Camat, Kepala Desa dan stakeholder terkait bergandengan tangan untuk bekerja menurunkan angka stunting di Negeri Seribu Suluk.
"Bersama untuk bisa," pungkas Sekda.