RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan pura-pura kaget dengan fakta banyaknya ekspor bijih bauksit Indonesia ke China.
Sebab kata Mulyanto dalam pertanyataan tertulisnya diterima media ini, Jumat (3/3/2023), kegiatan ekspor tersebut sudah lama berlangsung dan dalam beberapa kesempatan presiden pernah membangga-banggakan naiknya nilai ekspor bauksit tersebut.
"Jadi sangat lucu kalau sekarang presiden kaget dan seolah tidak tahu besaran ekspor bijih bauksit ke negeri tirai bambu tersebut. Faktanya sudah sangat lama China menikmati 98 persen ekspor bijih bauksit Indonesia. Sementara hasil olahnya dikirim balik ke Indonesia untuk memenuhi 50 persen kebutuhan aluminium nasional kita. Ini kan lucu," kata Mulyanto.
Anggota Komisi VII DPR RI itu minta presiden mengevaluasi kebijakan ekspor mineral ini. Presiden harus berani menghentikan kerja sama dagang yang merugikan Indonesia dan jangan takut menghadapi gugatan negara manapun melalui WTO, termasuk gugatan dari China.
"Presiden Jokowi tidak perlu was-was dan khawatir di-WTO-kan Pemerintah China karena berencana melarang ekspor bijih bauksit pada Juni 2023. Negara kaya bauksit seperti kita jangan mau terus dieksploitasi dan tidak menikmati nilai tambah dan efek pengganda kekayaan SDA-nya. Sementara kalau tidak dieman-eman, sumber daya bauksit ini juga akan segera habis," terang Mulyanto.
Mulyanto menyebut kejadian ini serupa dengan kasus nikel. Di mana 90 persen ekspor nickel pig iron (NPI) dan Fero Nikel, dengan kadar rendah ditujukan ke China. Sehingga terkesan Indonesia tersubordinasi dan sekedar menjadi pendukung program industrialisasi negeri tirai bambu tersebut.
"Sebagai negara berdaulat kita harus tegak-lurus menjalankan amanat konstitusi kita yang secara khusus dinormakan dalam UU No. 3/2022 tentang Minerba, khususnya pasal 170A, bahwa terhitung bulan Juni 2023 kita dilarang mengekspor bijih mineral mentah," katanya.
Indonesia kata dia, tidak boleh takut dengan ancaman berbagai negara, yang ingin menguras dan menikmati sumber daya alam di negeri ini.
"Itu bagian dari resources war. Karenanya mesin industri hilirisasi SDA yang adil, tidak setengah-setengah harus terus digenjot agar kita memperoleh nilai tambah yang maksimal ekonomi inklusif, yang menyejahterakan rakyat," tegasnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi di beberapa kesempatan menyatakan ada kemungkinan besar China akan ikut menggugat Indonesia ke WTO bila bijih bauksit dilarang ekspor oleh Pemerintah Indonesia.
Pasalnya, China menjadi importir terbesar bagi bijih bauksit Indonesia. Dari total ekspor bauksit kita, 98%-nya diterbangkan ke China.
Di sisi lain, kebutuhan nasional alumunium sekitar 700 ribu ton per tahun. Sementara kapasitas produksi PT. Inalum hanya sebesar 250 ribu ton per tahun. Artinya sekitar 500 ribu ton per tahun Indonesia impor aluminum.
Sementara pada saat yang sama Indonesia adalah negara nomor 6 di dunia penghasil bauksit sebagai bahan dasar alumunium. (*)