RIAUMANDIRI.CO- Pekerjaan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tak kunjung usai di ruas Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru membawa dampak buruk bagi pelaku usaha sekitar.
Bahkan menurut pengakuan pedagang di sana, sejak proyek itu ada omset mereka menurun hingga 40 persen karena tak ada pembeli.
"Kami baru mau bangkit setelah dilanda covid-19 beberapa bulan lalu. Datang lagi proyek IPAL, dan ini sangat membuat kami tambah sengsara karena omset menurun hingga 40 persen," kata pedagang mengaku bernama, Edi, Senin, (27/2).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru, Edwar Riansyah, mengatakan, kontraktor IPAL masih bekerja. Ada beberapa bagian jalan yang saat ini diaspal ulang.
"Belum selesai lagi, itu (aspal) kan masih dasarnya," ujar Edu, sapaan akrabnya, Senin (27/2).
Trkait persolan itu, Edu, mengatakan, Pemko Pekanbaru sudah berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk menggesa pekerjaan.
Disampaikan terkait dampak buruk yang terjadi akibat lambatnya pengerjaan proyek tersebut, Edu, tak menampiknya.
Namun demikian, dia menyampaikan, IPAL itu merupakan proyek nasional.
" Pemerintah kota tetap berupaya agar pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat," tutupnya.***