RIAUMANDIRI.CO - Puluhan pemilik pangkalan gas elpij bersubsidi di Kota Pekanbaru mendatangi DPRD guna menggadukan penghentian pasokan secara sepihak dari Agen PT Surya Global Mandiri (SGM), Selasa (21/2/2023).
Pada kesempatan itu, para pemilik pangkalan elpiji diterima Komisi II DPRD Kota Pekanbaru. Total ada 60 pangkalan elpiji di bawah naungan PT SGM yang mengadukan kasus tersebut ke dewan.
Dalam pertemuan itu juga hadir perwakilan dari Pertamina serta Disperindag Kota Pekanbaru. Namun sayang, tidak ada perwakilan dari PT SGM yang datang di pertemuan tersebut.
Seorang pemilik pangkalan gas mitra PT SGM, Irfan Hura mengatakan, PT GSM sudah tidak menyalurkan gas kepada 60 pangkalan sejak 22 Desember 2022 lalu. Parahnya, tidak ada pemberitahuan dari PT SGM kepada para pemilik pangkalan.
"Kami sebagai mitra dari PT SGM tidak tahu apa penyebabnya, hanya saja mereka memutus secara sepihak dan tidak menyalurkan gas kepada kami sama sekali," kata Irfan seusai pertemuan dengan Komisi II DPRD Pekanbaru seperti dilansir Halloriau, .
"Tujuan kita datang ke gedung DPRD ini untuk menyuarakan aspirasi kita, karena PT SGM ini tidak menyalurkan gas secara sepihak tanpa ada kejelasan apa pun," tambahnya.
Dia juga mengaku telah mempertanyakan hal tersebut ke pihak Pertamina. Dan berdasarkan pengakuan dari pihak Pertamina, PT SGM memang sudah tidak lagi mengambil pasokan gas ke Pertamina.
"Tujuan kita datang ke sini supaya anggota dewan bisa membantu kita, memfasilitasi kita supaya pangkalan yang dinaungi PT SGM ini segera mendapat pasokan gas dan beroperasi lagi," ujarnya.
Irfan mengaku para pemilik pangkalan merugi karena PT SGM tidak menyalurkan gas dalam dua bulan terakhir. Padahal mereka sudah mengeluarkan banyak biaya untuk mengurus izin membuka pangkalan gas.
"Kita jelas merugi, karena sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengurus izin pangkalan ini. Ada yang Rp45 juta, Rp60 juta, Rp70 juta, bahkan ada yang Rp80 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut, pihaknya meminta Pertamina menyalurkan gas kepada 60 pemilik pangkalan tersebut dari agen-agen lain lantaran PT SGM sudah tidak beroperasi lagi.
"Kalau pertamina menyampaikan gas elpiji ini ada, tapi tidak disalurkan agen (PT SGM) ke pangkalan. Agen di pekanbaru kan ada 23, sekarang dihapuskan aja dulu PT SGM. Dan kita minta pertamina menyalurkan gas dari agen lain agar pangkalan bisa jalan lagi," jelasnya.
Dapot menuturkan, pekan depan pihaknya juga akan kembali memanggil pihak Pertamina. Hal ini untuk memastikan suplai gas kepada 60 pangkalan yang belum mendapatkan pasokan tersebut.
"Kita minta data dari pertamina untuk 23 agen di pekanbaru. Selain itu, kontrak dari pangkalan harus diketahui oleh pertamina, bukan kontrak antara agen dan pangkalan seperti sekarang," pungkas dia.***