RIAUMANDIRI.CO - Satu per satu barang dagangan dikeluarkan dari dalam kios, barang itu dibanting begitu saja dari dalam, sembari berharap dapat terselamatkan dari jilatan api yang merambat perlahan tapi pasti.
Teriakan minta tolong hingga ucapan berharap mukijizat dari tuhan keluar dari mulut-mulut para pedagang. Rasa panik dan takut tampak jelas dari wajah-wajah itu ketika melihat api kian membesar dan menghanguskan kios-kios yang terbuat dari papan kayu.
Demikian gambaran saat Pasar Cik Puan terbakar hebat pada Ahad (19/2/2023). Pasar yang berada di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru itu memerah setelah lepas waktu Ashar.
Di saat para pedagang menyelamatkan barangnya, di saat itu pula situasi dan kondisi di jalan protokol mendadak tersendat, sebab pengguna jalan berhenti melihat peristwa itu. Menaruh simpati, tapi ratusan pengguna jalan itu tak bisa berbuat banyak selain memberikan ruang jalan bagi mobil pemadam kebakaran.
Lebih dari enam unit Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) berjibaku memadamkan amukan si Jago Merah itu. Datang silih berganti sepulang dari mengisi tanki air yang didapat entah dari mana.
Lebih kurang dua jam berjibaku memadamkan kebakaran, akhirnya api pun mulai mengecil, asap yang tadinya membumbung tinggi hingga dua jam berselang tak tampak mengepul lagi. Tinggal puing-puing kios yang sesekali mengeluarkan asap.
Diperkirakan ratusan kios di salah satu pasar tradisional tertua di Kota Pekanbaru itu ludes dalam peristiwa ini. Kerugian pun belum bisa ditaksir, ada kios jual emas dan kios barang harian yang rata dengan tanah dalam kejadian tersebut.
Kepolisian pun tak banyak berkomentar, pihaknya perlu waktu untuk menyelidiki dan memastikan penyebab terbakarnya pasar yang lebib dikenal dengan sebutan Pasar Loket itu.
"Anggota sudah di lokasi, dan belum bisa memastikan penyebabnya," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi melalui Kasatreskrim Kompol Andrie Setiawan saat dikonfirmasi.
Sementara itu, salah satu pemilik kios menyebut bahwa mereka tidak tahu pasti kapan mula terjadinya kebakaran, tiba-tiba saja pedagang lain panik dan melihat asap hitam sudah membumbung ke langit.
"Enggak tahu (penyebab) dan mana (kios) yang terbakar duluan. Dikira ada yang bakar ban, kan asapnya hitam tu," kata pria itu dengan nada sayup menyebutkan namanya.
Warga setempat yang sempat mengabadikan peristiwa itu menduga kalau api berasal dari arah belakang pasar, yakni dari kios penjual sayur. "Apinya tu dari belakang pasar, situ kios jual sayur," jawabnya sambil menunjuk asal api.