Riaumandiri.co- Pemerintah Kota (Pemko) Kota Pekanbaru diminta untuk sesegera mungkin mengambil langkah dalam pengawasan harga komoditas pangan di pasaran yang menjadi pemicu inflasi, jangan sampai harga pangan melonjak secara tiba-tiba.
Apalagi akan memasuki Ramadhan 1444 H satu bulan lagi, peran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sangat ditunggu untuk menanganani akan persoalan ini.
"Disperindag harus tetap mengawasi lonjakan harga. Apalagi bulan Maret esok mau puasa, jadi kita harap Disperindag terus berupaya menjaga stabilisasi harga kebutuhan pokok di Pekanbaru," kata Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga, Senin (13/2).
Faktor alam masih menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Sehingga, pasokan kebutuhan bahan pokok dari daerah penyuplai seperti Sumatera Barat ataupun Sumatera Utara menjadi terhambat.
"Saya rasa harga-harga ini penyebabnya masih sama yaitu faktor karena alam. Ketika kondisi cuaca tidak teratur, mungkin produksi beberapa komoditi itu jadi tidak maksimal dan harga mengalami kenaikan," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menyarankan Pemko Pekanbaru melalui Disperindag untuk menyediakan gudang khusus sembako untuk menjaga ketersediaan bahan pokok.
"Setiap tahun bermasalah, jadi kita minta Pemko untuk menyediakan semacam bank penyimpanan. Jadi ketika panen dari daerah penyuplai itu bisa disimpan sehingga ketika harga melonjak naik, sembakonya itu bisa dikeluarkan," sarannya.
Komisi II DPRD Kota Pekanbaru dalam waktu dekat juga bakal memanggil Disperindag Kota Pekanbaru guna membahas masalah kenaikan harga kebutuhan pokok. Terlebih lagi, Disperindag saat ini dinakhodai oleh Zulhelmi Arifin yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bapenda Kota Pekanbaru.
"Kita akan hearing dengan Disperindag karena ada pergantian kepala OPD yang baru. Pastinya kita ingin memberikan saran dan masukan supaya bisa bekerja maksimal terutama dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok di Kota Pekanbaru," pungkasnya. (Mal)