Riaumandiri.co-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru Tahun 2023 sudah bisa digunakan, besaran nilai Rp2,699 Triliun itu dalam jangka waktu dekat sudah bisa direalisasikan programnya.
Meski begitu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menyebut bahwa realisasi dari penggunaan APBD Kota Pekanbaru Tahun 2023 itu masih ada beberapa hal yang harus dirapikan sebelum digunakan.
"APBD 2023 sudah kita sahkan, jadi tinggal dirapikan saja seperti pembuatan DPA dan seterusnya. Kalau sudah siap dan sudah sesuai dengan keputusan rapat DPRD dan Pemko mestinya sudah bisa dijalankan," terang Ketua DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Sabarudi, Rabu (8/2).
Tahapan perapihan ini akan dilakukan dalam jangka waktu dekat ini, jika itu telah selesai maka Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bisa dengan tenang menjalankan programnya masing-masing.
"Kalau (APBD) sudah bisa dijalankan, sebetulnya memang sudah harus direalisasikan," sambung politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Pekanbaru itu.
Realisasi ini sedikit dinilai lamban dilaksanakan, namun hal itu terkendala akan berbagai permasalahan yang salah satu peralihan kepemimpinan dari Wali Kota Pekanbaru Firdaus ke Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun.
"Menurut saya, sebenarnya bukan lambat. Proses peralihan dari Walikota Firdaus ke Pj Walikota Muflihun itu di bulan Mei 2021, dan itu kita masih menggunakan APBD lama. APBD yang lama itu situasinya ada persoalan tunda bayar dan segala macam," ungkapnya.
Juga terkendala dengan menurunnya besaran nilai APBD Perubahan Kota Pekanbaru 2022 diangka Rp 2,521 triliun yang sebelumnya APBD murni 2022 berjumlah sebesar 2,560 triliun.
Alasannya, DPRD bersama Pj Walikota Pekanbaru sepakat ingin menyehatkan APBD Kota Pekanbaru agar terhindar dari hutang tunda bayar yang besar.
"Kalau kita paksakan (APBD) besar, nanti yang rugi masyarakat sendiri. Maka dari itu, kita perbaiki dan mudah-mudahan APBD 2023 yang baru disahkan dan akan mulai jalan itu bisa normal. Walaupun perkiraan tunda bayar kita masih ada meski tidak besar," tutup Sabarudi. (Mal).