PASIR PENGARAIAN (HR)-Dinas Pertambangan dan Energi Rohul mendukung PLN Rayon Pasir Pengaraian memasang kapasitor berkapasitas 180 volt di Desa Bukit Intan Makmur (BIM), Kecamatan Kuntodarussalam guna mengatasi drop arus.
Kapasitor yang dipasang berasal dari eks bongkar Sibuak Bangkinang, Kampar, karena dipercaya dapat mengurangi risiko tegangan drop di wilayah Ujungbatu, Pagarantapah Darussalam, Kuntodarussalam, dan sekitarnya.
"Kapasitor ini untuk penambah tegangan listrik, karena dibeberapa kecamatan tegangan sering drop," Ujar Kepala PT PLN Rayon Pasir Pengaraian, Juloko Saragih.
Menurut Juloko, kapasitor tegangan 180 volt paling rendah di beban puncak dipasang di ujung jaringan tinggi menengah di Desa BIM. Namun diakui, kapasitor yang dipasang baru tahap ujicoba dalam mencegah tegangan drop di beberapa kecamatan.
Berharap, langkah pemasangan kapasitor dapat membantu PT PLN dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Distamben Yusmar Yusuf menyambut baik adanya pemasangan Kapasitor tegangan 180 Volt yang dipasang di Desa Bukit Intan Makmur, Kuntodarusalam.
“Kita menyambut baik adanya pemasangan alat kapasitor di Desa BIM,” kata Kadistamben Yusmar Yusuf, Sabtu (30/4).
Selama ini di Rokan Hulu, khususnya arus dari PLTA Koto Panjang, mengalami fluktuasi Voltase sehingga masyarakat tidak bisa mendapatkan arus normal, sehingga terkadang alat-alat elektronik yang digunakan menjadi terganggu.
“Kita akui, selama ini pasokan arus listrik, dari PLTA Koto Panjang ke Rokan Hulu mengalami fluktuasi, sehingga menyebabkan alat-alat elektronik warga tidak stabil. Namun setelah PLN memasang kapasitor saat ini arus di wilayah Rohul sudah stabil,” ujarnya.
Yusmar menambahkan, Pemkab terus mengatasi krisis listrik di wilayahnya, dengan melakukan beberapa trobosan, dengan membangun peluang baru sumber arus listrik dari energi baru dan terbarukan, baik itu pembangkit Listrik tenaga biogas, biomassa, hidro dan lainnya.
“Kita akan terus melakukan upaya melakukan terobosan-terobosan, untuk menciptakan sumber energi listrik baru dan terbarukan. Sehingga dapat mengatasi krisis listrik yang saat ini persentase masyarakat yang menikmati listrik PLN dan non PLN baru 60 persen,” beber Yusmar (yus)