Riaumandiri.co- Menteri Keuangan
Sri Mulyani masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa melaju
diatas 5%. Meski begitu, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun ini tak akan sekuat 2022.
Optimisme ini lantaran keputusan
pemerintah yang menghapus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
sejak akhir tahun lalu, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA),
dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Ke depan, pertumbuhan
ekonomi nasional 2023 diperkirakan tetap kuat, meskipun sedikit melambat
sebagai dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global," ujarnya dalam
konferensi pers KSSK, Selasa (31/1).
Selain itu, pada kuartal I 2023
ia yakin perekonomian bakal tumbuh lebih pesat dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya. Sebab, pada tahun lalu covid masih bergejolak, sedangkan saat
ini sudah reda dan ada momen Ramadan.
"Jadi kuartal I 2023 ini
momentum pertumbuhan masih akan kuat. Kemudian masuk Ramadan dan hari raya yang
berarti tahun ini akan tetap full selebrasinya dan menimbulkan momentum
pemulihan yang bertahan bagus," jelasnya.
Selain itu, inflasi juga
diperkirakan bakal lebih stabil dibandingkan tahun lalu. Artinya, masyarakat
akan lebih memiliki kemampuan untuk berbelanja. Kemudian, sinyal positif ke
investasi juga makin besar.
"Proyeksi 2023, perekonomian
Indonesia masih akan di kisaran 5 persen, meskipun kita tetap
Sementara itu, perlambatan
ekonomi global dinilai bakal terlihat lebih jelas di tahun ini ditopang oleh
potensi resesi di negara maju, misalnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun,
risiko perlambatannya tak akan terlalu dalam karena ada dukungan penghapusan kebijakan
zero covid-19 di China.
"Ke depan, ekonomi global
diperkirakan akan tumbuh lebih lambat akibat fragmentasi geopolitik dan risiko
resesi di AS dan Eropa," jelasnya.
Saat ini, meski di tengah kondisi
gejolak perekonomian global, Sri Mulyani yang juga sekaligus Ketua Komite
Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) memastikan stabilitas sistem keuangan
Indonesia hingga akhir tahun lalu tetap stabil dan terjaga.
"Stabilitas sistem keuangan triwulan IV-2022 terus membaik di tengah optimisme terhadap pemulihan ekonomi yang terus berlanjut dan semakin positif seiring membaiknya berbagai indikator perekonomian dan sistem keuangan domestik," pungkasnya.