RIAUMANDIRI.CO
- Sebanyak 453 unit rumah warga Kota Manado, Sulawesi Utara mengalami rusak
berat akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat (27/1/2023)
pekan lalu. Kemudian 162 rumah rusak sedang dan 495 rusak ringan.
Rinciannya, akibat banjir 420 unit rumah warga kota mengalami rusak berat akibat banjir, sedangkan 103 lainnya rusak sedang dan 448 rusak ringan. Kemudian akibat longsor 33 rumah rusak berat 33,, rusak sedang 59 dan 47 rusak ringan.
Dikutip dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (30/1/2023), banjir dan longsor juga merusak fasilitas umum, antara lain pasar, pemakaman warga, gereja, masjid, kantor kelurahan dan tempat pacuan kuda, ruas jalan Adiura-Pandu terputus.
Tercatat 34 kelurahan atau desa yang berada di 9 kecamatan terdampak banjir. Kesembilan kecamatan itu yaitu Kecamatan Singkil, Mapanget, Tikala, Tuminting, Wenang, Sario, Bunaken, Paal Dua dan Wanea.
Sedangkan tanah longsor berdampak di 22 kelurahan atau desa di 7 kecamatan. Kecamatan terdampak berada di Kecamatan Tikala, Singkil, Wanea, Bunaken, Mapanget dan Wenang.
Korban jiwa akibat
banjir dan longsor berjumlah 5 warga, dengan rincian meninggal dunia akibat
banjir 1 warga dan longsor 4. Selain korban meninggal, tanah longsor
mengakibatkan warga luka berat 1 warga dan luka ringan. Mereka yang luka telah
mendapatkan perawatan dari dinas kesehatan setempat.
Total warga mengungsi berjumlah 1.674 warga. Mereka tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Bunaken 948 warga, Paal Dua 370, Singkil 215, Tikala 100 dan Wanang 41. Petugas BPBD dan dinas terkait di wilayah kota mengoperasikan dapur umum dan memberikan pelayanan dasar lainnya.
Dilaporkan, saat ini warga setempat masih disibukkan dengan pembersihan material sampah dan lumpur yang terbawa saat bencana ini terjadi, termasuk puing-puing sisa material bangunan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. (*)