Pangkalan Kerinci (HR)- Menyikapi pemberitaan sidang Majelis Tinggi pekan lalu yang diadakan di Pangkalan Kerinci ternyata diklarifikasi oleh pengurus Lembaga Adat Petalangan (LAP) yang lainnya yang terdiri dari para Batin.
Menurut pengakuan para Batin Kuang Oso tiga puluh atau tiga puluh kurang satu, sebanyak 27 batin telah membuat pernyataan tertulis dan masih mendukung sepenuhnya kepengurusan Mukhtarius sebagai ketua Lembaga Adat Petalangan (LAP) sampai kepengurusan berakhir. Termasuk Ketua Majelis Tinggi Datuk Rajo Bilang Bungsu H Abdul Wahid membuat pernyataan tertulis. Untuk itu tidak ada alasan mengganti atau menunjuk Plt ketua LAP sebelum Mubes berikutnya.
"Kami para Batin mengimbau kepada Majelis Tinggi untuk konsisten dengan pernyataan dan menahan diri, jangan hanya gara ada kepentingan satu atau dua orang golongan sehingga merusak Lembaga Adat Petalangan yang solid serta bermarwah ini," ujar juru bicara perwakilan para Batin yakni Batin Tuo Napuh Bujang Badrun dan Batin pematan Koncut.
Sementara itu Ketua LAP Muktarius ketika disinggung soal permasalahan internal lembaga adat yang dipimpinnya tersebut menerangkan kalau Majelis Tinggi kewenangannya hanya menyelesaikan persoalan-persoalan adat dan itupun kalau diminta oleh pengurus sesuai dengan AD/ART LAP. Sidang majelis tinggi yang dihadiri oleh unsur 29 Batin, unsur pengurus, unsur Majelis Tinggi harus 50 plus satu.
"Jadi Majelis Tinggi tidak bisa mengambil keputusan dengan sidang lima orang serta merta mengganti Ketua LAP ini sangat aneh dan lucu," terang Mukhtarius.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh pemangku adat (batin dan penghulu) dengan petatah petiti bahasa petalangan menyampaikan "Katonyo koto panjinyo lomat, iyo dapat dipakai indak dapat dibuang, cakap tak boleh mengulum lidah, bejalan tak boleh mengending tapak". Intinya harus bercakap lurus dan berkata benar. (pen)