SELATPANJANG (HR)-Hari ini, Senin (4/5), sebanyak 3.306 siswa SMP sederajat di Kabupaten Kepulauan Meranti mengikuti ujian nasional.
Untuk itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti, M Arif MN berharap pelaksanaan ujian nasional tingkat SLTP sederajat di tahun 2015 ini bisa berjalan aman dan lancar.
Ujian ini, katanya, walaupun tidak menentukan lulus tidaknya seorang siswa, namun menjadi penilaian tersendiri bagi sekolah.
"Hasil ujian nasional ini nantinya menjadi bahan penilaian bagi sekolah-sekolah, sejauh mana pihak sekolah melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan itu," kata Arif didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Kamarudin di Selatpanjang, Minggu (3/5).
Dijelaskannya, pada tahun ini terdapat 35 sekolah tingkat SLTP sederajat yang akan menyelenggarakan UN di Kabupaten Kepulauan Meranti. 22 sekolah diantaranya langsung melaksanakan UN tersebut. Sedangkan 13 sekolah lainnya masih harus menumpang ke sekolah lainnya.
Jumlah peserta UN 2015 diikuti 3.306 siswa-siswi SMP sederajat se-Kepulauan Meranti yang diadakan serentak mulai dari Senin (4/5) hingga Kamis (7/5) mendatang.
Dari siswa yang mengikuti UN tersebut, pelajar SMP sebanyak 2.051, dan pelajar MTs sebanyak 1.255 peserta. Diungkapkannya, semua persiapan teknis dan soal ujian termasuk pengadaan bahan UN sudah dipersiapkan dengan matang.
"Termasuk naskah ujian sebanyak 3.634 eksemplar untuk 1.255 peserta juga telah didistribusikan ke-9 kecamatan yang ada. Pendistribusian logistik ujian nasional tersebut juga dikawal oleh pihak Kepolisian, serta ditambah 2 orang petugas dari masing-masing UPTD yang ada," terangnya.
Ditambahkannya, pelaksanaan UN SMP tahun 2015 ini tidak menentukan kelulusan siswa. Untuk menentukan lulus tidaknya seorang siswa akan ditentukan oleh pihak sekolah itu sendiri.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada siswa maupun pihak sekolah, agar tidak perlu khawatir serta terpengaruh oleh berbagai isu mengenai kebocoran soal.
"Kami berharap semua siswa bisa mengerjakan soal dengan tenang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dapat mengganggu konsentrasi siswa,” pintanya.
Ditambahkan Kamaruddin, pihaknya jauh sebelumnya sudah melakukan penyiapan materi dan pembinaan melalui pelatihan terhadap guru- guru. Sebelumnya para pelajar juga sudah mengikuti tryout yang dilaksanakan hingga 4 kali.
"Dengan demikian kita optimis para siswa akan mampu menjawab berbagai pertanyaan, tentunya dengan hasil yang memuaskan,” imbuhnya.***