Riaumandiri.co- Gunung Marapi, Sumatera
Barat (Sumbar) mengalami erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi satu
kilometer dari puncak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Marapi menyebutkan erupsi Gunung Marapi Sumbar
pada Kamis (12/1) pukul 10.58 WIB.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera
Barat pada tanggal 12 Januari 2023 pukul 10.58 WIB dengan tinggi kolom abu
teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak," kata Kepala Pos
Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo di Bukittinggi.
Lontaran erupsi itu terlihat jelas dari Kota
Bukittinggi dan Kabupaten Agam karena tak terhalang kabut dan awan pada siang
ini. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah
timur laut dan tenggara.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo
maksimum 5.1 mm dan durasi 184 detik. Kemudian pada erupsi kembali terjadi pada
pukul 12.17 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 5.2 mm dan durasi
131 detik.
Kondisi erupsi Gunung Merapi ini terbilang cukup intens
semenjak awal tahun 2023 ini. Keberadaan Gunung Marapi ini terdapat di berada
di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan
Bukittinggi, Hal ini membuat masyarakat di sekitar merasa khawatir.
Lima kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masuk dalam
zona merah atau bahaya erupsi besar Gunung Marapi. Kelima kecamatan itu adalah
Baso, Sungai Pua, Canduang, Banuhampu, dan Ampek Angkek.
"Ada 5 kecamatan
di Agam yang masuk dalam zona berbahaya erupsi Gunung Marapi. Kita sudah
petakan," kata Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Agam,
Bambang Warsito seperti dikutip dari Kompas.