Riaumandiri.co – Taman Hutan Raya
(Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) tidak hanya dijadikan sebagai kawasan pelestarian alam,
Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tengah mengembangkan potensi
pengembangan Tahura SSH sebagai pusat edukasi alam.
Hal ini mengingat keberagaman
Flora dan Fauna serta lokasi Tahura SSH yang dekat dengan pusat kota Pekanbaru.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, ia mendapatkan informasi bahwa banyak
pelajar asal Singapura yang belajar terkait alam utamanya hutan di Provinsi
Kepulauan Riau.
Berdasarkan hal tersebut ,jika
nantinya dapat dilakukan pendekatan, maka para pelajar tersebut dapat diarahkan
untuk belajar ke Riau yakni di Tahura SSH.
"Di Singapura itukan tidak
ada hutan, jadi pelajar disana kalau mau belajar tentang hutan di Kepulauan
Riau. Jadi kita tawarkan hutan yang ada di Riau, yang dekat itu yakni Tahura
SSH yang hanya 30 menit dari Pekanbaru. Jadi Tahura SSH bisa dijadikan pusat
edukasi alam," katanya.
Gubri Syamsuar juga mengatakan,
Tahura SSH terdapat di tiga wilayah yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan
Kabupaten Siak yang memiliki potensi cukup baik untuk dikembangkan.
Ia menyebutkan, sewaktu masih
menjadi Bupati Siak, ia ingin memanfaatkan Tahura wilayahnya untuk menjadi
wilayah kawasan konservasi hutan sekaligus edukasi pariwisata, pendidikan, dan
lainnya bagi masyarakat.
"Setelah jadi Gubernur Riau,
saya bilang ke Kadis LHK tolong Tahura ini dimanfaatkan agar menjadi nilai
tambah untuk wilayah Riau," katanya.
Syamsuar menegaskan, nantinya
wilayah Tahura ini hendaknya ciri khas Melayunya tetap dipertahankan dan
ditonjolkan, baik dari segi satwa yang ada di dalamnya yang menjadi ciri khas
Riau seperti burung serindit, tumbuh-tumbuhannya, bahkan dari segi bangunan
gedungnya mencerminkan kebudayaan Melayu.
"Mudahan bermanfaat untuk rakyat Riau. Semoga ini bisa bertahap dilaksanakan dalam rangka untuk pelestarian Tahura Sultan Syarif Hasyim," tuturnya.