RIAUMANDIRI.CO- Guna mengendalikan inflasi komoditas strategis holtikultura pada tahun 2023 ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementrian Pertanian, Prihasto Setyanto menyampaikan beberapa kebijakan.
Prihasto menerangkan, komoditas cabai dan bawang merah saat ini mengalami permasalahan, sebab adanya kenaikan harga bahan pokok tersebut di beberapa daerah, walaupun ada beberapa wilayah daerah mengalami penurunan.
"Setelah ditelusuri di lapangan bahwa musim hujan yang cukup tinggi beberapa bulan ini menyebabkan komoditas holtikultura bawang dan cabe ini mengalami banyak permasalahan, serangan hama penyakit di lapangan, juga banyak daerah mengalami kebanjiran, dan tentunya komoditas holtikultura ini memang butuh air tapi kalau banyak air dia bermasalah, " katanya, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual, Senin (9/1/23).
Mantan Kepala Balai Penelitian Lingkungan Pertanian tersebut melanjutkan, pada tahun 2022 lalu, pemerintah melalui Kementrian Pertanian telah melakukan intervensi APBN mendukung produksi cabai dengan total intervensi kawasan produksi cabai seluas 7.715 hektare.
Ia menyebutkan, intervensi ini dilakukan kepada provinsi yang ada di Indonesia, termasuk juga daerah yang surplus produksi tetap dilakukan intervensi dengan luasan yang cukup beragam.
Sedangkan untuk bawang merah, juga dilakukan intervensi APBN mendukung produksi bawang merah pada tahun 2022 lalu dengan luas totalnya intervensi tersebut seluas 5.994 hektare yang dilaksanakan di berbagai provinsi.
"Tahun 2022 jadi kita dari sisa anggaran yang ada kami menyiapkan benih dengan menggunakan soil block seedling inovasi yang mempercepat pembenihan dan langsung siap tanam dan lebih murah, lebih cepat dan lebih baik. Tahun 2022 kami sudah menyediakan 10.000.000 benih yang sudah terdistribusikan, dan harapan ini juga dapat mengendalikan inflasi, " ucapnya.
Dirjen Holtikultura Kementrian Pertanian melanjutkan, untuk tahun 2023 Kementrian Pertanian juga telah menyiapkan dari APBN yang dialokasikan untuk cabai seluas 6.000 hektare yang didistribusikan di berbagai provinsi terutama di daerah defisit produksi.
Demikian pula untuk bawang merah, Dirjen Holtikultura juga menyiapkan alokasi kawasan produksi bawang merah 2023 seluas 7.132 hektare.
"Diharapkan bisa segera di eksekusi oleh kabupaten/kota dan provinsi, agar pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) nanti bawang ini panen dalam waktu 2,5 bulan untuk cabai paling cepat 3 bulan dia sudah panen, sehingga kalau ini betul-betul dieksekusi ini bisa mengendalikan inflasi menjelang HBKN puasa dan lebaran tahun 2023 nanti, " ucapnya.
Prihasto Setyanto menambahkan, Kementrian Pertanian melalui Dirjen Holtikultura juga akan melakukan pengembangan cabai dengan benih soil block dan menyiapkan 34 juta seedling cabai pada tahun 2023 dan akan dibagikan untuk satu provinsi satu juta benih.
Demikian juga untuk bawang merah, pihaknya juga telah menyiapkan pengembangan bawang merah dengan benih soil block tahun 2023 dengan produksi 34 juta seedling TSS/bawang merah pada tahun yang akan dibagikan untuk seluruh provinsi di Indonesia.
"Kalau kita bisa betul-btul dilaksanakan InsyaAllah untuk pengendalian produksi cabai dan bawang merah bisa kita laksanakan sebaik mungkin di tahun 2023 nanti," terangnya.