RIAUMANDIRI.CO- Diawal tahun 2023, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan penyesuaian harga jual produk-produk BBM nonsubsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) milik PT Pertamina (Persero).
Erick menyampaikan, untuk produk jenis bensin Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp 12.800 per liter atau turun Rp 1.100 dari sebelumnya Rp 13.900 per liter. Kemudian, Pertamax Turbo (RON 98) turun harga dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.180 per liter sejak penyesuian harga terakhir dilakukan pada 1 Desember 2022.
Sementara, untuk produk jenis diesel yakni Dexlite (CN 51), harganya menjadi Rp 16.150 per liter atau turun dari sebelumnya Rp 18.300 per liter, sedangkan Pertamina Dex (CN 53) mengalami penyesuaian harga menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800 per liter.
Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
"Harga baru berlaku per 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB ini. Semoga ini bisa menjadi kado tahun baru bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Erick saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023).
Erick menjelaskan, penyesuaian harga BBM nonsubsidi mengacu pada perubahan harga minyak mentah dan harga produk minyak dunia. Pertamina, ucap Erick, melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
"Dengan penyesuaian ini, kita bisa lihat harga BBM Pertamina paling kompetitif dengan tetap mempertimbangkan berbagai aspek agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga seluruh pelosok tanah air," ucap mantan Presiden Inter Milan.
Erick menyebut, harga BBM nonsubsidi bersifat fluktuatif sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar. Mengingat tren perubahan harga minyak dunia yang begitu fluktuatif dan dinamis, Erick juga tengah mengkaji penyesuaian pengumuman harga BBM nonsubsidi menjadi lebih cepat yakni sepekan sekali dari sebelumnya yang sebulan sekali.
Menurut pria kelahiran Jakarta itu, pengumuman penyesuaian harga BBM nonsubsidi setiap pekan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mendapatkan kepastian lebih cepat terkait penyesuaian harga BBM nonsubsidi terbaru. Namun begitu, ia mengaku masih harus melakukan konsultasi dengan sejumlah pihak agar sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.
"Kita ingin beri kepastian lebih segera untuk masyarakat dengan pengumuman penyesuaian harga yang lebih cepat. Tapi di sisi lain, tentu ada aturan yang harus kita penuhi, ini bersama-sama kita matangkan," kata Erick. (rep)