RIAUMANDIRI.CO-Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adakan kegiatan sosialisasi Pendidikan Politik kepada masyarakat Pelalawan, dengan tema "Membangun Etika dan Budaya Politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu serentak tahun 2024" pada Rabu (21/12) di Aula Auditorium Lantai III Kantor Bupati Pelalawan.
Kepala bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Pelalawan Tengku Sakirmadan S.Sos mengatakan pendidikan politik ini merupakan kebutuhan darurat bagi masyarakat, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, dengan adanya pendidikan politik yang didapat oleh masyarakat, maka akan bisa membentuk dan membangun individu masyarakat menjadi warga negara yang benar. Sehingga menjadi Nasionalisme yang sebenarnya.
Sakirmadan juga menyampaikan, sebagaimana Permendagri Nomor 36 tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik, bahwa pendidikan politik tidak boleh hanya dijadikan alat merealisasikan kepentingan tertentu, namun juga harus membangun etikanya, dengan tetap mengedepankan komitmen untuk mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas segala-galanya.
“Tahun 2024 kita akan melaksanakan dua agenda pesta demokrasi, yakni pemilihan DPD, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Pemilihan Presiden. Kemudian pemilihan gubernur dan bupati/walikota. Pemilihan itu semua adalah sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan wakil rakyat dan para pemimpin bangsa yang berkualitas.Hal ini merupakan upaya perwujudan pemerintahan yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945,” terang Sakir
Selanjutnya Sakir menambahkan pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang berdemokrasi , sebab politik dan demokrasi merupakan dua sisi mata uang. Keduanya sama-sama memiliki nilai yang saling menguatkan. Dengan rendah nya anggapan masyarakat terhadap politik, maka dari itu perlunya pendidikan dan edukasi kepada masyarakat tentang politik tersebut. Karena pendidikan politik memberikan pelajaran bagi setiap masyarakat tentang hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.jelas Sakir
Sakirmadan menambahkan dalam mengedukasi masyarakat terhadap pemahaman politik targetnya adalah pendidikan politik kepada masyarakat yang berkaitan dengan politik hoax, politik indentitas dan money politik. Harapan masyarakat ikut berperan aktif dalam mengawasi , memantau dan melaporkan, jika melihat pelanggaran yang terjadi pada masa Pemilu.
Lebih lanjut Sakirmadan menerangkan, dalam setiap momentum Pemilu dan pemilihan, masyarakat wajib berperan sebagai subjek yang mengawal proses yang berjalan. Maka, sistem demokrasi bisa berjalan sesuai dengan azas yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur adil dan berkualitas, sebagai negara yang berpegang pada konsensus Pancasila dengan UUD 1945, etika pendidikan politik di Indonesia harus berlandaskan serta bernafaskan falsafah tersebut.
"Mari kita amati dan awasi jalannya pemilihan, agar dapat berjalan sesuai regulasi, karena kesuksesan penyelenggaraan pemilihan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen terkait, agar proses pemilihan menjadi transparan dan mampu melahirkan wakil rakyat dan pemimpin bangsa yang berkualitas,"
Tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya menyatukan pemahaman masyarakat dalam rangka menjalankan proses politik dalam berdemokrasi dan tetap memperhatikan norma-norma atau kaidah yang ada, beretika dan santun, serta tetap berpegang teguh pada falsafah dan kepribadian bangsa. Sehingga terwujud suatu proses demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dasar negara, Pancasila.
Kegiatan edukasi pendidikan politik kepada masyarakat melibatkan seluruh elemen masyarakat, Tokoh masyarakat, Paguyuban, lintas agama, serta Mahasiswa dan Pelajar sebagai Pemilih pemula.tutup Sakir(raf)