RIAUMANDIRI.CO - Komisi VII DPR RI memandang Blok Rokan di Provinsi Riau sebagai tulang punggung lifting nasional. Ada sekitar 163 ribu barel per hari produksi minyak yang dihasilkan dari Blok Rokan.
"Bila blok ini terganggu, maka lifting minyak nasional ikut terganggu," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto pada Fokus Group Discussion dengan SKK Migas dan Pertamina di Pekanbaru, Riau, Jumat (16/12/2022).
Dikatakan, akhir-akhir ini Blok Rokan sudah menggembirakan yang dulu dikelola oleh Cevron. Pada 8 Agustus 2021 diserahkelolakan kepada Pertamina, karena Pemerintah Indonesia mengambil keputusan tidak memperpanjang kontraknya dengan Chevron.
Sebelumnya, selama 50 tahun ladang minyak di Blok Rokan dikelola PT Chevron Pacific Indonesia. Keberadaan Blok Rokan sangat penting di tengah banyak blok yang sudah menua.
Apalagi, sambung Sugeng, konsumsi BBM terus meningkat. Maka, produksi minyak dari Rokan sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.
"Konsumsi BBM terus naik, sementara blok-blok kita sudah relatif tua. Yang termuda ada di blok Cepu dan Banyu Urip. Terganggunya Blok Rokan maka terganggunya lifting nasional," ungkapnya.
Alasannya, karena produksi Blok Rokan sebesar 163 ribu barel per hari. Sedangkan Blok Cepu dan Banyu Urip sudah menurun. Sekarang tinggal 150-an ribu barel per hari. Sudah tidak sampai 160 ribu lagi. (*)