RIAUMANDIRI- Seorang turis Prancis tewas diserang pria "tak stabil" di dekat Rabat, Maroko, pada Senin (12/12). Insiden ini terjadi beberapa hari menjelang pertarungan antara Prancis dan Maroko di Piala Dunia.
"Perempuan yang lahir pada 1940 itu sayangnya meninggal dunia. Dia tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi meninggal," ujar dokter Leila Derfoufi dari Rumah Sakit Moulay Youssef kepada AFP.
Ia kemudian berkata, "Kami sangat kecewa tak bisa menyelamatkan dia." AFP melaporkan bahwa ketika serangan terjadi, turis perempuan itu sedang bersama suaminya. Menurut Derfoufi, kondisi suaminya itu saat ini stabil meski mengalami luka di kepala.
Kedua turis itu diserang seorang pria pada Senin, saat sedang berjalan-jalan di Kota Moulay Bousselham, tak jauh dari ibu kota Maroko. "Dia menyerang kedua turis itu dengan batu tanpa alasan jelas, menyebabkan mereka terluka dengan tingkat keparahan berbeda," demikian pernyataan pihak berwenang setempat.
Aparat menegaskan bahwa pria yang "tidak stabil" itu kini sudah ditahan. Mereka pun langsung menggelar penyelidikan lebih lanjut. Insiden ini terjadi beberapa hari menjelang laga Prancis kontra Maroko di pertandingan semifinal Piala Dunia di Qatar.
Pertarungan ini menyedot perhatian karena Maroko merupakan satu-satunya negara Afrika yang lolos ke babak semifinal.
Mereka akan memperebutkan tiket menuju final Piala Dunia dengan melawan timnas Prancis, negara yang pernah menjajah mereka di masa lampau.
Prancis sendiri merupakan salah satu negara penyumbang turis terbesar di Maroko. Ini bukan kali pertama turis Prancis menjadi korban insiden berdarah di Maroko.
Pada Januari lalu, seorang turis Prancis berusia 79 tahun tewas dibunuh seorang pria berpisau di sebuah pasar di Kota Tiznit.
Pengadilan menyatakan pelaku tak bersalah karena ia mengidap "disabilitas mental." Mereka pun meminta pelaku segera dimasukkan ke rumah sakit psikis.(cnn)