SELATPANJANG (HR)-Polres Kepulauan Meranti menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap korban Ramlah binti Darsah (25), warga Jalan Pelabuhan Dusun Peranggas, Desa Lemang, Kecamatan Rangsang Barat yang ditemukan terkubur dengan kondisi tangan dan leher terikat dengan seutas tali nilon.
Setidaknya ada 23 adegan yang diperagakan tersangka Lh (16) dan Az (13). Adegan reka ulang dilaksanakan di halaman Mapolres Kepulauan Meranti. Rabu (29/4)
"Ada 23 adegan saat kita gelar rekonstruksi tadi," kata Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad melalui Kapolsek Rangsang Barat Iptu H Budi Permana didampingi KBO Reskrim Ipda Sudarmanto SH.
Usai melakoni 23 adegan pembunuhan tersebut, kedua pelaku mengaku sebenarnya tidak ada niat untuk membunuh. Hanya untuk melumpuhkan korban yang saat itu menolak untuk berhubungan intim.
"Pertama kali dia (korban) saya bujuk, sampai semua pakaiannya sudah saya lepaskan. Waktu mau melakukan (dengan posisi korban terlentang dan pelaku duduk di atas korban, red), tiba-tiba dia menolak, akhirnya saya lumpuhkan dengan mengikat lehernya dan menahan tangannya agar tidak meronta," aku Lh kepada wartawan.
Sebelumnya jasad Ramlah binti Darsah (25), ditemukan seorang bocah sedang bermain layangan di sekitar lokasi kejadian yang memang tidak terlalu jauh dari pelabuhan dan rumah korban. Tiba-tiba ia mencium bau busuk yang begitu menyengat.
Dari kejauhan bocah tersebut juga melihat seonggok benda mencurigakan dan telah dikerumuni lalat. Rasa penasaran membuat bocah itu akhirnya mendekat untuk melihat benda yang telah membusuk tersebut.
Betapa terkejutnya ia, ternyata onggokan itu adalah mayat manusia yang masih terkubur dengan sebelah kakinya menjungkal keluar. Tak ayal, ia pun berlari ketakutan untuk memberitahukan kepada warga sekitar. Hanya dalam hitungan menit, lokasi penemuan langsung dipadati warga. (ran)