RIAUMANDIRI- Jajaran kepolisian di Riau diperintahkan untuk memperketat pengamanan markas komando (mako). Hal itu seiring meledaknya bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (7/12).
Demikianlah
disampaikan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto. Dikatakan
Sunarto, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal telah memerintahkan agar
setiap mako, diperketat penjagaannya.
"Kita
meningkatkan kewaspadaan dan sistem pengamanan untuk keselamatan
markas, pos dan asrama serta diri personel dan masyarakat," ujar
Sunarto.
Kendati
begitu, kata Sunarto, kegiatan operasional tetap dilaksanakan sebagai
mana biasa. Begitu juga dengan pelayanan masyarakat.
"Bapak
Kapolda Riau telah menginstruksikan untuk memperketat pengamanan mako,
pos kepolisian dan asrama termasuk simbol-simbol kepolisian lainnya,"
sebut perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto.
Kombes
Sunarto menambahkan, untuk menjaga keselamatan, personel diminta agar
tidak bertugas sendirian. Melainkan, ada personel lainnya supaya bisa
saling menjaga dan mengawasi.
"Seluruh
Pejabat Utama dan juga para Kapolres diperintahkan turun tangan
langsung untuk meyakinkan semua aspek pengamanan markas, pengamanan
personel secara ketat dan sesuai standar operasional prosedur," pungkas
mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.
Diketahui,
aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar. Pelaku diketahui
merupakan seorang lelaki. Dia masuk ke Mapolsek sambil mengacungkan
senjata tajam menerobos barisan apel pagi.
Melihat hal tersebut, para personel kepolisian langsung menghindar.
Tak
lama, bom yang diduga dibawa pelaku meledak dan menyebabkan pelaku
meninggal dunia. Sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka dan kini
sudah dilarikan ke rumah sakit.
Kepanikan tampak terjadi di sekitar area Mapolsek Astanaanyar. Asap bekas ledakan bom mengepul.(Dod)