RIAUMANDIRI.CO - PT Sumatera Riang Lestari (SRL) Blok IV, yang beroperasi di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis memberikan reward sebesar seratus lima puluh juta Rupiah kepada Kelurahan Tanjung Kapal dan Desa Sri Tanjung, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Pemberian reward tersebut sebagai bentuk apresiasi perusahaan untuk desa atau kelurahan yang mampu menjaga arealnya dari kebakaran hutan dan lahan selama periode yang telah di sepakati.
Sebelumnya, pada Juni 2022 lalu, PT Sumatera Riang Lestari menandatangani MoU Desa Bebas Api tahap kedua dengan Kelurahan Tanjung Kapal dan Desa Sri Tanjung.
Dalam kesepakatan tersebut, PT SRL menyiapkan reward seratus juga rupiah buat masing-masing desa, jika mampu menjaga arealnya bebas dari Karhutla dalam periode 1 Juli sampai dengan 31 Oktober 2022.
Setelah melalui periode yang disepakati, komite penilai yang terdiri dari tim BPBD Kabulaten Bengkalis, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis, KKPH Bengkalis Pulau, Danramil 04 Rupat, Kapolsek Rupat, Camat Rupat dan perwakilan perusahaan melakukan rapat penilaian pada 17 November 2022, di aula Cititel Hotel, Dumai.
Pada rapat komite tersebut, masing-masing komite membacakan data dan pandangan. Rapat tersebut menyimpulkan Desa Sri Tanjung berhasil mendapat reward sebesar seratus juta Rupiah. Karena selama periode 1 Juli sampai dengan 31 Oktober 2022 bebas dari Karhutla. Pada periode sebelumnya, Desa Sri Tanjung juga mendapatkan reward seratus juta Rupiah dalam bentuk pembangunan infrastruktur yang dipilih oleh desa.
Kelurahan Tanjung Kapal, berhak mendapatkan reward sebesar lima puluh juta Rupiah, pembukaan lahan dengan alat berat dar perusahaan seluas 10 Ha, dan crew leader. Hasil ini menurun dari periode sebelumnya. Karena pada periode ini, terjadi Karhutla dengan luas 2 hektar di Tanjung Kapal.
H. Lamin, Kabid PPKLH mewakili Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis mengapresiasi proram Desa Bebas Api yang digagas PT SRL. Untuk mengajak masyarakat menjaga lingkungannya, kita jangan hanya mengedepankan punish atau hukuman, tapi memberikan reward juga sangat perlu, agar masyarakat lebih termotifasi dalam menjaga lingkungannya.
Kapolsek Rupat, Iptu Siswoyo menghimbau agar masyarakat Tanjung Kapal tidak berkecil hati. Karena inti dari program ini bukan hanya pada rewardnya, namun pada kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya. Kesadaran itu sudah terlihat saat terjadi kebakaran di Tanjung Kapal. Informasi, koordinasi dan kesiagaan masyarakat yang melibatkan berbagai unsur termasuk TNI, Polri perusahaan dan perangkat desa yang sigap membuat api dapat segera dipadamkan.
Sementara itu Danramil 04 Rupat, Kapten Inf. Tarman S, menilai program ini layak untuk dipertahankan dan terus digulirkan karena terbukti dapat menekan kasus kebakaran hutan dan lahan.
Direktur PT SRL, Amran Attas menjelaskan program Desa Bebas Api ini adalah salah satu program perusahaan untuk menekan angka kebakaran disekitar oprasional perusahaan, hususnya daerah yang rawan terjadi Karhutla. Program ini sudah berjalan sejak 2016 lalu.
Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dari pemerintah daerah, TNI Polri, Kecamatan dan Desa hususnya masrakat, sehingga program ini masih bisa berjalan hingga saat ini. Kami berharap agar program Desa Bebas Api benar benar bisa menciptakan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, meninggalkan cara membakar untuk membuka lahan, memiliki pengetahuan untuk memadamkan atau segera menginformasikan jika melihat ada areal terbakar, sehingga Karhutla dapat dicegah sedini mungkin, "pungkas Amran.(rls/nie)