RIAUMANDIRI.CO - Duet artis ibukota, Maria Calista-Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA pada acara Closing Ceremony Milad ke-60 Universitas Riau (UNRI), Rabu (16/11) malam, menjadi anti klimaks dari seluruh rangkaian kegiatan Milad universitas tersebut. Maria memandu Rektor UNRI itu membawakan tembang “Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-baik Saja”, milik Judika yang dirilis tahun 2019.
“//Andai aku bisa memutar waktu/ Aku tak ingin mengenalmu/ Mengapa ada pertemuan itu/ Yang membuat aku mencintaimu?,” pancing penyanyi jebolan Mammamia Indosiar I itu.
“//Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja?/ T'rus mengingatmu, memikirkanmu/ Semua tentang dirimu…..,” sambung Aras, disambut tepuk tangan ratusan hadirian yang memenuhi Gedung PKM UNRI, Gobah malam itu.
Tampak hadir Wakil Rektor (WR) I Prof M Nur Mustafa, WR II Prof Sujianto, WR IV Prof Syaiful Bahri, dan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Prof Bintal Amin yang menjadi Ketua Umum Milad. Hadirin lain adalah seluruh dekan, kepala lembaga dan unit, dosen, pegawai, mahasiswa di lingkungan UNRI, alumni dan para mitra universitas kebanggaan masyarakat Riau itu.
Sebelum diajak berduet, Aras Mulyadi menutup resmi seluruh rangkaian Milad ke-60 UNRI
yang berlangsung satu setengah bulan terakhir. Mulai dari seminar ilmiah nasional/internasional, pertandingan olahraga (butu tangkis, bola voli, tenis meja, dan sepak takraw), bakti sosial (penyerahan110 paket bingkisan ke panti jumpo Husnul Khotimah Pekanbaru), pemilihan Duta kampus UNRI, sosialisasi stunting dan sunatan massal 50 anak di Lipatkain dan Pekanbaru. Hingga, jalan santai dan lomba memancing ikan.
“Dengan momentum Milad kali ini, saya berharap UNRI benar-benar bisa menjadi kampus yang unggul dan bermartabat. Terimakasih kepada semua pihak kampus dan para mitra, yang selama ini telah mengeluarkan segala dedikasinya untuk menjadikan UNRI sebagai jantung hati masyarakat Riau,” kata Aras Mulyadi.
Malam Closing Ceremony Milad UNRI kali ini diawali dengan tausyiah Ustad Dr Zul Ikromi Lc MA, doa syukur, dan penyerahan cenderamata kepada para mitra. Penampilan stand up comedy dua mahasiswa, dan lantunan lagu “Bakti Unri” ciptaan dua dosen UNRI, Dr Morina Riauwaty Siregar dan Dr Windarti, membuka sesi hiburan.
Sesaat kemudian, sekonyong-konyong, dari pintu masuk gedung PKM yang dipunggungi hadirin, Maria Calista masuk melangkah gontai diiringi intro musik bernada lembut. Lalu mengeluarkan suara emasnya: //I'm trying to hold my breath/ Let it stay this way/ Can't let this moment end/ You set off a dream in me/ Getting louder now/ Can you hear it echoing?/ Hadirin, terutama mahasiswa, memalingkan pandangannya ke arah suara datang, sambil bertepuk tangan. Mereka kenal betul akan lirik lagu “Never Enough” milik Loren Allred ini.
Saat suara Maria meninggi pada lirik: /All the shine of a thousand spotlights/ All the stars we steal from the night sky/ Will never be enough/ Never be enough/ Towers of gold are still too little/ These hands could hold the world but it'll/ Never be enough/ Never be enough/For me/ Hadirin yang mulai terpancing adrenalinnya pun, bernyanyi serentak: /Never, never/ Never, never/ Never, for me/ For me/ Maria Calista membalas applaus hadirin dengan senyum manisnya. Dia yang langsing, tampak anggung malam itu dalam gaun merah bermotif ranting bunga, dengan sayap panjang di belakangnya.
Rektor hadirin dan tamu undangan, terutama mitra UNRI, terlihat cukup puas. Apalagi Maria sempat membawakan lagu “Cindai” yang tersohor itu. Dia sempat tampil berduet dengan Dr Morina saat membawakan lagu Tapanuli, “Mardua Holong”. Meski acara sudah berakhir pukul 22.30 WIB, tapi Maria masih melayani beberapa hadirin yang masih ingin berjoget. ”Ooo burung, nyanyikanlah/ katakan padanya aku rindu..// “Ini Rindu” milik Farid Harja itu menjadi tembang pamungkas Maria Calista malam itu.