RIAUMANDIRI.CO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru mengangarkan dana penanganan banjir lebih kurang Rp12 miliar di tahun 2023 nanti, besaran anggaran itu hanya mampu menuntaskan belasan titik banjir dari ratusan titik yang ada.
Penanganan banjir itu diambil dalam masterplan banjir yang rampung beberapa waktu lalu, belasan titik banjir yang akan ditangani di tahun depan itu hanya lokasi yang bersifat urgent dan rawan banjir.
"Penyelesaian beberapa titik banjir yang diambil dari masterplan kalau tidak salah hampir 10 atau 12 titik, yang anggarannya ada Rp600 juta hingga Rp800 juta (anggaran satu titik)," ungkap anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla, Kamis (3/11).
"Itu titik banjir yang sifatnya urgent ya, terutama anak-anak sungai. Untuk penanganan banjir nya sendiri sekitar dua belasan miliar lah," sambung Roni menjelaskan besaran yang dianggarkan untuk penanganan banjir di 2023.
Dicicilnya penyelesaian titik banjir dalam masterplan itu dinilai bentuk keseriusan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam penuntasan banjir di Ibu Kota Provinsi Riau ini.
Meski hanya mampu menuntaskan belasan titik dari total titik permasalahan banjir sekitar 300 titik .
"Masterplan, kita punya sekitar tiga ratusan titik banjir, dimana titik ini memang prioritas dan wewenang Pekanbaru. Dan di Pekanbaru sendiri sudah mulai kita urai di 2022 dan 2023, tetapi tentu tidak signifikan karena memang anggaran kita terbatas," urainya.
Karena permasalahan anggaran terbatas, sebut Roni, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru untuk lihai dalam mencari celah mendapatkan bantuan anggaran dari luar, baik itu Pemprov Riau maupun pusat.
"Oleh karena itu, meminta PUPR untuk lebih aktif meminta dukungan ke Provinsi maupun pusat. Harus lebih aktif lah, kita minta PUPR lebih bisa," pinta Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dalam penanganan banjir ini, Pemko dan DPRD Pekanbaru harus menyisihkan anggaran dalam melaksanakan masterplan banjir ini, mengingat Rp500 miliar dihabiskan jika ingin menuntaskan permasalahan banjir di Kota Pekanbaru. Masterplan banjir ini sendiri tidak akan rampung dalam waktu dekat, dan direncakan akan terus diupayakan selama tenggat waktu 10 tahun.
"Penganggaran kita harus sisihkan untuk membelanjakan penanganan banjir ini. Belum (rampung di 2023), masterplan kita perkirakan 10 tahun, anggaran sekitar lima ratusan miliar. Kita angsur 10 tahun kedepan, akan tetapi penganggaran kita ini tentu support dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita kan," pungkasnya. (Mal)