RIAUMANDIRI.CO - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru meminta Dinas Kesehatan untuk segera bertindak menangani kasus Demam Berdarag Dengue (DBD) yang mulai merenggut nyawa.
Sejak awal tahun 2022 hingga pekan ke 40, Dinkes Pekanbaru mencatatkan 713 orang terjangkit DBD, dua diantaranya meninggal dunia.
Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Hamdani mendesak agar dinas terkait segera melakukan langkah-langkah pengobatan dan pencegahan atas kasus ini.
"Dinkes harus turun untuk lakukan sosialisasi ke masyarakat dan juga melakukan Fogging dan juga Abate," sebut Hamdani, Selasa (18/10).
Selain itu politisi PKS ini juga mengimbau agar masyarakat kembali menggalakkan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan, terutama di tempat-tempat yang bisa dijadikan nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang.
"Sekarang musim pancaroba, masyarakat dan dinas kesehatan harus bekerjasama untuk menuntaskan DBD di Pekanbaru," pungkasnya.
Dari data Dinkes Kota Pekanbaru, dua warga yang meninggal tersebut berasal dari Kelurahan Labuh Baru Barat dan Kelurahan Bambu Kuning. Korban meninggal akibat DBD tersebut merupakan anak-anak yang masih dibawah umur 16 tahun.
Dibanding tahun 2021 mengalami kenaikan, dimana kasus terbanyak berada di Kecamatan Marpoyan Damai, lalu Kecamatan Tuah Madani, kemudian Kecataman Payung Sekaki termasuk Kecamatan