RIAUMANDIRI.CO - Pemerintah Kota Pekanbaru berencana untuk pengelolaan sampah ke depan tidak lagi diserahkan ke pihak ketiga atau swastanisasi.
Pejabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, mengatakan, rencana tersebut masih dalam kajian artinya belum final dan masih dalam tahap rencana.
Selama ini jasa pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru dikelola oleh PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Samhana Indah.
Tak tanggung-tanggung, angka miliaran rupiah dihambur-hamburkan tanpa adanya perubahan yang signifikan soal jasa pengangkutan sampah di Pekanbaru.
Untuk itu, Pj Walikota Pekanbaru berencana pengelolaan sampah dikelola dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), agar pemborosan anggaran sampah tidak terus menerus terjadi.
"Tapi ini masih kajian ya, belum final. Dan ini masih dalam tahap rencana," ujar Muflihun, Selasa (6/9).
Ia mengatakan untuk hari ini pola kebersihan di Pekanbaru memakan anggaran hingga Rp80 Miliar dalam setahun, sementara capaian PAD dari retribusi paling hanya Rp4 - Rp5 miliar, artinya pemerintah rugi.
"Jadi kita mengkaji saat ini bagaimana ini diserahkan kepada pihak ketiga, mereka memungut melalui BLUD dan mereka yang menyiapkan sarana dan prasarana, artinya kita bebas APBD. Tapi ya ini saya katakan sekali lagi masih dalam kajian ya," ungkapnya.
Sehingga nantinya anggaran yang Rp80 Miliar bisa digunakan untuk membangun sekolah SMP, atau fasilitas pendidikan lain, kesehatan dan juga UMKM Masyarakat.
"Tapi ini masih kajian ya. Mudah-mudahan kalau sesuai dengan konsep awal itu desember kita tuntaskan. Kita coba tahun depan tak pakai (pihak ketiga), atau minimal di APBD-Perubahan tahun depan," sebutnya.
Pada kesempatan tersebut, Muflihun juga mengatakan dirinya banyak mendapat kritik dan laporan soal sampah dari masyarakat.
"Memang hari ini pihak ketiga tidak maksimal bekerja, makanya hari-hari kita terus dapat kritikan dan laporan dari masyarakat. Dan ketika kita kroscek ke lapangan itu perusahaan yang tidak jalan mobilnya. Ini akan segera kita panggil kembali. Walau memang bukan hanya sekali dua kali kita panggil mereka ini," ucapnya.
"Kita minta ketika mereka tak sanggup ya silahkan mundur, ngapain terus kita memaksakan, sementara kita sudah capek bekerja tapi tak disuport pihak ketiga. Padahal kontrak pihak ketiga itukan kontrak untuk pekanbaru bersih," imbuhnya.(her).