Jamiluddin Ritonga: Pemerintah Jangan Egois Ingin Naikkan Harga BBM

Ahad, 21 Agustus 2022 - 17:46 WIB
Ilustrasi (Ist)

RIAUMANDIRI.CO - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya pertalite sudah pasti akan menambah beban masyarakat.

"Pemerintah tidak boleh egois ingin menaikkan BBM karena beban keuangan negara sangat berat," kata pengamat M Jamiluddin Ritongga, Ahad (21/8/2022).

Pemerintah kata Jamil, hanya memikirkan dirinya tanpa memikirkan sebagian besar masyarakat yang beban ekonominya juga teramat berat.

"Kalau pemerintah menaikkan harga BBM, kesannya tidak berempati terhadap sebagian masyarakat. Sebab, kenaikan BBM dengan sendirinya akan menaikkan inflasi. Ujung-ujungnya harga-harga akan membumbung tinggi," kata Jamil.

Kalau harga-harga naik, yang merasakan dampaknya juga sebagian besar masyarakat. Hal itu dengan sendirinya akan membuat sebagian masyarakat akan semakin terpuruk.

Menurut Jamil, kalau pemerintah memberi subsidi kepada masyarakat tidak mampu, hal itu tidak menutupi besarnya inflasi yang ditimbulkan kenaikan BBM. Hal itu dengan sendiri semakin.menurunkan daya beli masyarakat.

"Padahal, ketika harga BBM anjlok, pemerintah tidak terpikir untuk menurunkan harga BBM. Meskipun sebagian anak bangsa mempertanyakannya, tetap saja pemerintah mengabaikannya" tegasnya.

Padahal saat itu, pandemi Covid-19 sedang menggila, di mana sebagian masyarakat sangat terpuruk. Meskipun pemerintah tidak juga menurunkan harga BBM, sebagian besar masyarakat tetap diam.

"Celakanya, saat harga minyak menggila, pemerintah teriak keuangan negara sudah tidak sanggup menanggungnya. Pemerintah di sini seolah seperti berbisnis yang menghitung untung rugi kepda rakyat. Sikap semacam itu tentu sangat memprihatinkan dan tidak seharusnya dilakukan pemerintah," tegas Jamil.

Jadi, menurut Jamil, pemerintah sudah seharusnya berpihak kepada rakyat. Sebab, saat rakyat masih terpurukpada saat itulah pemerintah harus hadir dan melindungi rakyatnya.

"Hal itu harus diwujudkan dengan tidak menaikkan harga BBM dikala rakyat masih terpuruk," kata pengajar Universitas Esa Unggul itu. (*)

Editor: Syafril Amir

Tags

Terkini

Terpopuler