RIAUMANDIRI.CO - PAM Jaya akan terus mendukung serta bekerja sama dengan Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) dalam upaya-upaya pelestarian Sungai Ciliwung, satu di antaranya pembangunan Tempat Olah Sampah Sungai (TOSS).
“PAM Jaya sebagai mitra GCB dan Pemprov DKI Jakarta sebagai pembina akan terus mendukung segala aktivitas pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh GCB,” kata Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan ketika memberikan sambutan pada acara tasyakuran dan sambut Hari Sungai Nasional di Pusat Rumah Gerakan Ciliwung Bersih, Jalan Penjernihan 1 Karet Bivak, Jakarta Pusat,Kamis,(18/8/2022).
Syahrul Hasan mengungkapkan, sekarang sedang dibangun IPA (Intalasi Pengelolaan Air) yang nantinya air baku nya diambil dari sungai Ciliwung.
Akan ada penambahan 200 liter per detik yang air bakunya yang dapat melayani sekitar 15.000 sambungan rumah di wilayah Kelurahan Kalibata, Kelurahan Pengadegan, Kelurahan Rawajati, Kelurahan Duren Tiga dan Kelurahan Pancoran, yang akan di distribusikan pada tahun 2023 nanti
Tasyakuran dan sambut Hari Sungai Nasional ini didadakan setelah berhasil memperoleh penghargaan Kalpataru Khusus tahun 2022 yaitu penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup karena atas kontribusinya dalam pelestarian lingkungan, khususnya peningkatan kualitas Sungai Ciliwung.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada Ketua Umum GCB Peni Susanti Moerpratomo di Ruang Auditorium Gd. Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, pada 20 Juli 2022 lalu.
Di dalam acara tersebut juga dipaparkan tentang keunggulan program TOSS (Tempat Olah Sampah Sungai) salah satu teknologi energi yang terbaru oleh penemu metode Peyeumisasi tersebut sekaligus komisaris utama Comestoarra.com, Supriadi Legino mengatakan dengan program TOSS-GCB yang membutuhkan bahan baku dari sampah biomasa, permasalahan tersebut bisa terjawab.
Bahkan bisa memberikan nilai tambah berupa energi panas dan energi listrik sehingga sampah tidak mengalir dan menumpuk di hilir sungai yang berupa briket yang bisa di pakai menjadi bahan bakar kompor dan lain sebagainya yang harga nya jauh lebih murah.
Penghargaan Khusus Kalpataru
Ketua Gerakan Ciliwung Bersih Ir.Peni Susanti di tempat yang sama juga mengatakan Kalpataru Ini penghargaan tertinggi di bidang lingkungan yang sudah 42 tahun yang selalu diberikan oleh presiden. Penghargaannya tahun ini namanya Penghargaan Khusus.
“Tadi disampaikan oleh pak Sarwono beliau salah satu dewan penilai mengatakan bahwa penghargaan Kalpataru Khusus ini adalah kolaborasi dan pengabdian lingkungan. Kolaborasinya dengan multi stakeholder. Jadi bekerja jejaring,ini yang di harapakan untuk indonesia kedepan ,jadi bukan sendiri sendiri tapi kolaborasi jejaring dan lain sebagainya.”ujarnya.
Peni Susanti mengatakan, Sungai Ciliwung ini setelah 33 tahun sekarang sungainya kelas 2, Kelas 2 itu artinya sesuai dengan PP pemerintah dan tadi disampaikan oleh Direktur Pelayann PAM akan di bangun dan dibuka 200 liter per detik dengan 1000 Sabungan dengan 1500 warga didaerah sekitaran Pejaten.
"Jadi ini hasil perjuangan semua stakeholder dari mulai instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun komunitas," bebernya.
Di tempet berbda, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77 berbagai cara dirayakan oleh lapisan masyarakat mulai susur sungai hingga mengibarkan bendera merah putih di Sungai Ciliwung.
Selain itu lomba panjat pinang, makan pare, fashion show, detik detik proklamasi di Jalan Raya di mana pengendara bermotor berhenti sejenak saat Detik-detik Proklamasi pada pukul 10:00.
Ketua Sahabat Ciliwung, Hidayat mengatakan, dalam memperingati HUT RI ke-77 pihaknya melakukan susur Ciliwung dengan mengibarkan bendera merah putih.
Pengarungan dimulai dari dermaga bawah kolong Tol Cijago di Jalan Juanda dan berakhir di Bambon Riverside Srengseng Sawah.
“Sambil mengalun kami dan kawan-kawan mengibarkan bendera merah putih di Sungai Ciliwung,” ujarnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga sekaligus mengkampanyekan kepada warga untuk tidak membuang sampah ke Sungai Ciliwung.“Di momen ini mari kita merdekakan sungai dari sampah dan limbah,” katanya. (*)