RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun menyoroti kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I.
Pasalnya, BUMN yang begerak di perkebunan sawit tersebut terus merugikan di tengah harga tandan buah segar (TBS) mengeliat. Luas lahan sawit yang dikelola PTPN I mencapai 23.000 hektar.
Menurutnya, ada kesalahan dalam sistem manajemen perusahaan pelat merah itu. Oleh karena itu, Rudi meminta pihak PTPN I untuk mencari tahu apa penyebab kerugiannya itu.
Hal tersebut dikemukakan Rudi usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dengan jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero), perwakilan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda, Direksi PT PTPN III (Persero) (Holding), Direksi PT PTPN I, Direksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Direksi PT Hutama Karya (Persero), Direksi PT Adhi Karya (Persero), Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Banda Aceh, Selasa (9/8/2022) lalu.
"Bagaimana manajemen mereka ini. Ada saya lihat dan duga ada ketidakberesan dengan manajemen mereka, baik di tingkat direksi ataupun administrasinya, karena pembandingnya adalah swasta. Yang swasta saja punya lahan, misalnya 10 hektar sampai 100 hektar mereka untung. Kenapa mereka (PTPN I) dengan luas lahan 23.000 hektar kok rugi? Nah itu yang kita soroti dan kita minta jawaban dari mereka,” tandas Rudi. (*)