Oleh: Nandra Piliang
Tepat pada 1 Agustus 2022, Harian Umum Haluan Riau genap berusia 22 tahun. Selama itu pula hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai media cetak terdepan di Bumi Lancang Kuning.
22 bukan sekedar angka-angka, namun ada proses panjang dan jalan yang tak jarang terjal dilalui. Ibarat anak gadis, dengan umur segitu biasa sedang ranum-ranumnya.
Namun, nasib bisnis terkadang tidaklah seperti pertumbuhan anak manusia. Dalam bisnis ada strategi pasti diterapkan untuk menghadapi perubahan dan perkembangan zaman.
Begitu jugalah dengan Koran Haluan Riau. Tumbuh, berkembang dan tetap eksis di era digital tidaklah mudah. Berbagai upaya dan seluruh daya dikerahkan untuk tetap mendapat tempat di hati pembaca di tengah gempuran media daring yang kian menjamur.
Beranjak dari situ, Haluan Riau pun membuat platform digital dengan menyajikan cara kerja jurnalisme serba cepat dengan menghadirkan riaumandiri.co.
Adanya ancaman bagi media cetak pada era digital ini memang tidak bisa dipungkiri. Untuk menghadapi era ini, perusahaan media memang harus aktif dalam melakukan riset agar tidak tergerus zaman.
Media cetak sendiri memiliki ciri khas dengan berita yang jelas, mendetail, dan lengkap. Selain itu, media cetak juga telah ada selama ratusan tahun dan juga telah menyertai peradaban manusia sehingga sulit untuk ditinggalkan begitu saja. Meskipun media daring lebih fleksibel dan cepat, tetapi dalam situasi ini, belum semua masyarakat dapat mengaksesnya.
Untuk dapat bertahan, media cetak harus berupaya menjaga integritas dan kepercayaan atas berita yang dipublikasikan. Integritas dan kepercayaan masyarakat ini hanya bisa dibentuk bila wartawan dapat bekerja dengan jiwa yang profesional dengan berpegang pada etika jurnalistik yaitu menyajikan informasi yang faktual dan terverifikasi dengan baik.
Terlebih lagi di saat media sosial turut mengambil alih penyajian informasi cepat. Pergeseran pun kembali terjadi. Penyuguhkan berita kini bukan hanya sekedar tercepat, namun media massa dituntut untuk lebih akurat, faktual, akuntabel, kreatif dan mengedukasi.
Untuk itu, media cetak harus mempertahankan ciri khasnya dalam menyajikan sebuah berita. Bukan hanya sekadar kertas, tetapi memiliki kekuatan dan nilai pada tiap tulisannya, karena itulah tuah sebuah media cetak, dan integritas adalah marwahnya.
*Penulis adalah redaktur di riaumandiri.co dan Haluan Riau