RIAUMANDIRI.CO - Kerap menjadi sorotan yakni terkait kadar kolesterol tubuh melonjak imbas makan daging kurban.
Ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen, mengingatkan penting untuk tidak makan masakan olahan daging kurban secara kalap di momen Idul Adha.
Selain dengan menahan diri, cara penyimpanan dan pengolahan daging juga bisa diperhatikan untuk menekan kemungkinan makan daging terlalu banyak.
Misalnya, dengan membagi daging kurban yang diterima menjadi beberapa kantong. Nantinya, porsi daging dalam setiap kantong tersebut dibagi ke dalam beberapa jenis masakan di hari yang berbeda.
Tujuannya, tak lain mencegah konsumsi daging terlalu banyak dalam satu waktu secara langsung.
"Kalau Anda mendapat bagian dari hewan kurban, kalau saya sih ajarannya adalah yuk kita bagi menjadi beberapa bungkus. Jadi kantong-kantongin. Misalnya yang ini kita hari ini mau buat jadi sup kambing, yang satunya lain kali kita bikin gulai, satunya lain kali mungkin kalau dibuat tongseng enak ya," terang dr Tan pada detikcom dalam program e-Life, Jumat (8/7/2022).
"Jadi biasakan bukan sekali dapat lalu semuanya dimasak sekaligus. Dengan demikian maka kantong-kantong yang lain Anda bisa simpan di kulkas. Itu penting. Di freezer, bekukan," sambungnya.
Tak perlu takut daging busuk jika disimpan dalam waktu lama, sebab daging merah bisa disimpan dalam freezer hingga tiga bulan atau lebih. Dengan syarat, suhu beku pada freezer konstan.
"Kalau menurut beberapa penelitian, memang daging merah itu bisa beku sampai tiga bulan. Dengan catatan, suhu beku freezer itu konstan. Jadi jangan besok mati lampu, hari ini kemudian pintunya lupa ditutup agak mangap. Jadi suhu bekunya konstan, sekitar minus 10 ke bawah, bahkan minus 25," pungkas dr Tan.