RIAUMANDIRI.CO - PT Bumi Siak Pusako (BSP) akan mengelola 100 persen CPP pada 9 Agustus 2002 mendatang. Kini BSP terus mematangkan persiapan alih Kelola Wilayah Kerja (WK). Yaitu, telah menyetorkan komitmen fee pada negara sebesar 10 juta dolar AS sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Demikian ditegaskan Sekretaris PT BSP Riki Riansyah acara dalam silaturahmi dengan media. Melihat kesiapan tersebut, sejumlah media diberi kesempatan mengunjungi fasilitas operasional BOB di Zamrud Field, Rabu (6/7/2022).
"Terima kasih teman-teman pers telah berkunjung langsung melihat operasional BOB-PT BSP-PHE pada kesempatan ini,’’ ujar Pjs General Manager BOB PT BSP-PHE Airlangga Pratama Akbar saat menyambut rombongan wartawan Riau di ruang pertemuan Zamrud File didampingi External Affairs Manager BOB Nazarudin.
GM meminta rombongan jurnalis mematuhi prokes dan juga panduan keselamatan dengan menggunakan alat pelindung diri. Rombongan dibawa berkunjung ke fasilitas water cleaning plant tempat proses pemisahan air dan minyak dari berbagai lapangan migas di Kawasan Zamrud Field.
External Affairs BOB Nazarudin menjelaskan, dalam memproduksi minyak maka ikutannya adalah air. Semakin tua lapangan maka semakin banyak air daripada minyak yang berhasil di keluarkan dari reservoir.
"Sehari air ikut dari produksi migas mencapai 200 ribu barrel. Air ini tidak bisa dibuang ke lingkungan, karena bisa mencemari. Oleh karena itu, air ini diproses dulu di WCP dan diendapkan di tangki yang tersedia sebelum diinjeksikan kembali ke bumi," ujar Nazarudin.
Selain lingkungan tetap terjaga terangnya, air yang diinjeksikan kembali ke reservoir itu membantu mendorong sisa-sisa minyak yang masih belum terangkat pada produksi sebelumnya.
Rombongan dibawa melihat peralatan control panel, digital computer yang memonitor jumlah air yang sedang ‘dicuci’ sebelum kembali diinjeksikan ke bumi. Segala teknologi canggih yang digunakan sudah dioperasikan langsung oleh tenaga ahli dari Indonesia sendiri dan tidak lagi menggunakan tenaga asing.
Bahkan saat ini sudah dioperatori langsung oleh sumberdaya manusia dari daerah yang direkrut oleh PT BSP. "Artinya kita mampu untuk mandiri,’’ ujar Nazarudin.
Dari hasil visit media tersebut, diyakini BPS akan mampu mengelola CPP 100 perse. Bahkan, persiapan hitungan mundur alih-kelola itu pun sudah mereka siapkan secara matang.