Tak Perlu Banyak Duit, Ini Cara Agar Hidup Kamu Bahagia

Ahad, 03 Juli 2022 - 07:13 WIB
Ilustrasi internet

RIAUMANDIRI.CO - Bahagia tidak berarti seseorang akan selalu merasakan kegembiraan dan keceriaan, tapi juga dapat menerima semua pengalaman negatif.

Hal ini disampaikan salah satu pembimbing di Berkley's The Science of Happiness, Emiliana Simon-Thomas yang mengatakan bahwa kebahagiaan berarti memiliki emosi positif yang konsisten.

Lalu menurutnya, orang yang mengejar kebahagiaan bisa berakhir tidak sebahagia orang lain yang memaknai kebahagiaan dengan cara meningkatkan kualitas hidupnya.

Nah bicara soal meningkatan kebahgaiaan, sebenarny ada lima cara yang cocok untik membuat diri lebih bahagia. Berikut daftarnya.

Perbaiki koneksi sosial kita

Beberapa penelitian meyakini bahwa hubungan sosial adalah faktor terbesar yang memperngaruhi kebahagiaan seseorang, termasuk studi yang dilakukan oleh Harvard Study of Adult Development.

Dalam studi yang memantau kehidupan ratusan partisipan selama 80 tahun itu, ditemukan bahwa hubungan dekat, baik dengan pasangan, teman, dan anggota masyarakat merupakan faaktor terbesar yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang.

Orang-orang dengan hubungan sosial yang kuat juga diyakini lebih bahagia dan sehat, baik secara mental maupun fisik dibanding mereka yang kurang terkoneksi.

Lebih lanjut, studi tersebut menyebut bahwa hubungan yang berkualitas juga dapat menjadi prediktor kebahagiaan dan panjangnya usia yang lebih baik dibanding genetika, IQ, dan kelas sosial.

Ketua studi saat ini, Robert Waldinger, mengaku terkejut melihat betapa pentingnya hubungan terhadap kebahagiaan seseorang.

"Kami memang memperkirakan bahwa jika Anda memiliki hubungan yang baik, Anda mungkin akan lebih bahagia," katanya.

"Tetapi pada awalnya kami tidak percaya bahwa hubungan yang baik sebenarnya menjaga tubuh kita lebih sehat dan membantu kita hidup lebih lama sampai penelitian lain mulai menemukan hal yang sama,” tambah Waldinger.

Waldinger menambahkan, untuk membangun hubungan yang baik baik, diperlukan usaha keras.

Artinya, kita perlu mencurahkan perhatian kita pada orang-orang yang dekat dengan kita, terutama di masa pandemi seperti ini. Caranya, bisa dengan menghubungi atau menghabiskan waktu bersama mereka

yang dilakukan Harvard juga menemukan bahwa kunci hidup bahagia lainya adalah tidak merokok, berolahraga rutin, tidak meminum alkohol, dan memiliki work-life balance.

Jadi, cobalah untuk melakukannya sebisa mungkin.

Berbuat baik

Hal yang menbuat hidup lebih bahagia lainnya adalah melakukan kebaikan kecil setiap harinya.

Melakukannya pun mudah, mulai dari memuji pakaian orang asing yang kita temui saat berbelanja, hingga membuatkan pasangan kita secangkir kopi hangat.

Menurut studi yang dilakukan oleh Sonja Lyubomirsky dari UC Riverside, perbuatan baik itu dapat membuat kita merasa lebih bahagia dan menurunkan risiko depresi serta kecemasan.

Hal ini bisa terjadi karena menolong orang sebenarnya merupakan sifat alami manusia.

“Ketika Anda menginvestasikan tenagai untuk kesejahteraan orang lain, itu mengaktifkan sistem penghargaan otak, sehingga merasa senang karena membuat orang lain merasa baik,” ujar Simon-Thomas.

Bersyukur

Studi yang dilakukan oleh direktur Positive Psychology Center at the University of Pennsylvania Martin Seligma, menemukan bahwa menuliskan tiga hal yang kita syukuri setiap harinya dapat meningkatkan kebehagiaan dan menurunkan gejala depresi.

Kita bisa menuliskan apa saja, mulai dari hal sederhana seperti melihat anjing yang lucu di jalan, hingga menyelesaikan tugas yang sulit.

“Poinnya adalah melatih pikiran untuk memusatkan dirinya pada bagian-bagian kehidupan yang baik, bukan mengalihkan perhatian kita pada hal-hal yang membuat stres atau menjengkelkan, kata Simon-Thomas.

Praktikkan mindfulness

Menurut studi yang diterbitkan di International Journal of Wellbeing, olahraga seperti meditasi yang dapat mengajarkan otak untuk tetap fokus pada apa yang terjadi saat ini dapat meningkatkan rasa penerimaan diri atau self acceptane.

"Poinnya adalah sadar dan fokus. Jangan meanyalahkan emosi, terima saja,” ujar profesor psikologi di University of British Columbia, Elizabeth Dunn.

Kasihani diri sendiri

Mengasihani diri sendiri (self-compassion) memang sulit. Apalagi, kebanyakan orang cenderung menghukum dan mengeritik dirinya sendiri saat melakukan kesalahan atau kegagalan.

Namun, terlalu sering mengasihani diri sendiri dapat menghalangi kita untuk mencapai tujuan hidup.

Cara mempraktikkan self-compassion sendiri terbagai ke dalam tiga cara. Berikut daftarnya.

Pertama, fokuslah pada apa yang terjadi saat ini, bukan terus berat di masa lalu atau melihat terlalu jauh ke depan.

Kedua, pahami bahwa kegagalan adalah bagian dari menjadi manusia, dan semua orang pasti pernah mengalaminya.

Terakhir, memiliki suara hati yang hangat dan mendukung, bukan suara yang kejam dan mengritisi diri sendiri.

Untuk mengembangkan suara hati ini, kita bisa menulis surat untuk diri sendiri dengan menggunakan gaya dan nada tulisan halus dan pengertian yang biasa kita gunakan saat menulis untuk kerabat atau teman.

"Ini adalah cara untuk berbicara pada diri sendiri yang dapat membuat kita menangani kesulitan, kegagalan, dan tantangan dalam hidup,” ujar Simon-Thomas.

 

Editor: Nurul Atia

Tags

Terkini

Terpopuler