RIAUMANDIRI.CO - Manajemen Holywings Pekanbaru memutuskan untuk menutup sementara aktivitasnya. Hal ini pun diapresiasi oleh Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun.
Tempat usaha berbentuk kafe tersebut menjadi perhatian publik setelah viralnya promosi minuman keras (miras) untuk pelanggan punya nama 'Muhammad' dan 'Maria'. Promo tersebut diketahui dibuat tim promosi Holywings Indonesia.
Atas hal itu, enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penistaan agama. Kendati begitu, publik terlanjur marah, dan melakukan berbagai aksi mendesak seluruh outlet Holywings di Indonesia ditutup, tak terkecuali di Kota Pekanbaru.
Menyikapi dinamika yang ada, manejemen Holywings Pekanbaru memutuskan menutup sementara tempat usahanya sejak Selasa (28/6/2022) kemarin. Pj Wako Pekanbaru Muflihun menyampaikan apresiasinya atas kebijakan manajemen Holywings Pekanbaru tersebut.
"Atas nama pemko (Pemerintah Kota Pekanbaru,red) terima kasih lah ya. Mereka (Holywings Pekanbaru,red) sadar akan tuntutan masyarakat ramai," ujar Muflihun usai menggelar pertemuan bersama pengelola Holywings Pekanbaru, Rabu (29/6/2022).
Meski telah ditutup, kata Muflihun, nantinya Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah yang dibentuk Pemko Pekanbaru akan mengawasi kegiatan Holywings selama penutupan sementara.
"Kemarin kita sudah rapat secara internal. Dengan tim, kita akan pantau, kita awasi," tegas Pj Wako yang akrab disapa Uun tersebut.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, berbagai dokumen perizinan Holywings Pekanbaru telah lengkap. Kebijakan tempat usaha tersebut yang tutup sementara, menunjukkan sebuah iktikad baik.
"Pihak Holywings juga menunjukkan berbagai dokumen perizinannya yang lengkap," tegas Zulfahmi yang juga tergabung dalam Tim Kewaspadaan Dini.
Terkait lamanya waktu penutupan Holywings Pekanbaru, Zulfahmi menyebutkan jika manajemen belum bisa memastikan hal itu. "Kemungkinan mengikuti kebijakan Holywings Pusat," pungkas mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pekanbaru itu.