RIAUMANDIRI.CO - Partai NasDem kini tengah menyelenggarakan Rakernas Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Salah satu agendanya adalah pengusulan calon presiden oleh masing-masing provinsi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem.
Setiap DPW boleh mengajukan tiga hingga lima nama usulan capres dari hasil penjaringan masing-masing daerah. Dari nama-nama yang muncul ditetapkan tiga nama yang direkomendasikan menjadi capres NasDem pada Pilpres 2024.
Dari aspirasi yang disampaikan masing-masing DPW, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mendominasi sebagai bakal calon presiden yang diusulkan.
"Anies Baswedan mendominasi, hanya dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies," kata Sekretaris Steering Comitte Rakernas Partai NasDem Willy Aditya di sela-sela Rakernas, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, seperti dikutip Antara, Kamis (26/6/2022)
Dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies Baswedan, yakni Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ada lima provinsi yang tidak mengusulkan, yakni Kalimantan Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Maluku Utara dan DKI Jakarta.
Kemudian, nama Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno dan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga diusulkan oleh sejumlah DPW.
Sedangkan dari internal NasDem, ada nama Rachmat Gobel, Ahmad Sahroni, Syahrul Yasin Limpo, Lestari Moerdijat, Ahmad Ali dan Prananda Surya Paloh.
"Prananda Surya Paloh dari kalangan milenial, tapi belum sampai umurnya karena baru 34 tahun, sementara syarat pengajuan calon presiden berusia 40 tahun," ucap Willy.
Dari nama-nama yang diusulkan oleh 34 DPW NasDem, tidak ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Willy, hal itu merupakan hal yang wajar, karena DPW pasti memiliki catatan tersendiri sehingga nama kedua ketum parpol tersebut tidak diusulkan.
"Mungkin teman-teman DPW memiliki catatan yang tidak menginginkan asosiasi figur yang terlalu dominan ke partai politik tertentu, dan itu yang mungkin kita tahu itu satu hal yang wajar," tutur Ketua DPP Partai NasDem ini.
Terkait peluang Prabowo dan AHY diusung NasDem, Willy menyebut pihaknya akan tetap mengutamakan usulan nama-nama yang disampaikan seluruh DPW Partai NasDem.
"Teman-teman bisa lihat nama-nama yang beredar mungkin kalau belum jodoh enggak mungkin kita kawin paksa," ujar Willy. (*)