RIAUMANDIRI.CO - Harga bahan olahan karet (bokar) di Kabupaten Kuantan Singingi sudah mencapai Rp12.974 per Kg. Hal itu berdasarkan hasil lelang di Pasar Lelang Komoditi Agro yang diselenggarakan oleh Koperasi Apkarkusi, Minggu (5/6).
"Alhamdulillah, harga karet hampir mencapai Rp13 ribu per Kg. Ini angin segar bagi petani karet yang ada di Kuansing," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kuansing, Emmerson kepada Selasa (7/6)
Pasar Lelang Komoditi Agro khusus karet merupakan inovasi Pemkab Kuansing dalam mendongkrak nilai jual bokar. Pasar ini mampu mengendalikan harga bokar pada tingkat petani.
Kunci utama dari harga adalah kualitas bokar. Bokar dengan kualitas yang tinggi akan dibeli oleh buyer dengan harga yang tinggi pula," ujar Emmerson.
Dalam proses lelang, lanjut Emmerson, buyer selalu memberikan masukan dan tanggapan terhadap bokar. Mereka menyampaikan kualitas karet yang dibeli pada pekan sebelumnya.
"Buyer akan bilang, ada bokar yang kualitasnya kurang bagus di poktan A. Kita langsung turun ke petani memberikan pembinaan," ujar Emmerson.
Pembinaan seperti ini sudah dilakukan sejak awal-awal Koperasi Apkarkusi berdiri. Karena itu, para petani semakin memiliki kesadaran untuk menghasilkan karet yang berkualitas.
"Yang jelas, karet yang berkualitas itu tidak ada sampah. Kemudian, membekukannya tidak memakai bahan lain, seperti pupuk. Kemudian, bokarnya tidak banyak air. Melalui penyuluh, ini selalu kita tekankan ke petani. Sehingga, karet yang dihasilkan berkualitas dan buyer puas," terang Emmerson.