Waspada! Memiliki Badan Tinggi Ternyata Tingkatkan Risiko Penyakit

Ahad, 05 Juni 2022 - 18:43 WIB
Ilustrasi badan tinggi (internet)

RIAUMANDIRI.CO - Memiliki badan yang tinggi dianggap sebagian orang, terkhusus pria dapat menunjang penampilan.

Akan tetapi, keinginan memiliki tinggi badan yang menjulang ternyata tidak semanis yang kebanyakan orang kira.

Pasalnya, postur badan yang demikian dikaitkan dengan beberapa risiko penyakit menurut temuan Departemen Urusan Veteran AS.

Dilansir Kompas.com, dalam studi yang diunggah di PLOS Journal pada 2 Juni 2022, badan itu menjaring 280.000 orang untuk menemukan hubungan antara tinggi badan dengan penyakit.

Responden yang terlibat dalam studi didominasi oleh pria dan mereka terdaftar dalam Million Veteran Program (MVP).

Ada pun, MVP merupakan penelitian untuk mempelajari gen, gaya hidup, dan pengaruh militer terhadap kondisi kesehatan dan penyakit.

Para peneliti lantas menganalisis gen mereka dan menemukan beberapa varian yang memengaruhi tinggi badan terkait dengan sekitar 127 kondisi medis.

Studi yang dipimpin Dr. Sridharan Raghavan dari VA Eastern Colorado Health Care System akhirnya menemukan risiko tinggi pada fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur.

Di sisi lain, para peneliti juga mendapati tingginya kemungkinan terkena neoropati perifer dan varises pada individu berkaki panjang.

Neoropati perifer merupakan kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf perifer) dan sering menyebabkan rasa lemah, mati rasa, dan nyeri.

Kondisi tersebut lantas dikaitkan dengan disfungsi ereksi dan retensi urin (gangguan buang air kecil) akibat badan yang tinggi secara genetik.

Di Inggris, neuropati perifer diperkirakan menyerang 1:10 orang yang berusia 55 tahun atau lebih.

Akibatkan gangguan pada peredaran darah

Studi Departemen Urusan Veteran AS menemukan, badan yang tinggi turut menyebabkan infeksi kulit dan abses, ulkas Vena, pembekuan darah di pembuluh.

Menariknya, studi justru mendapati temuan bahwa orang-orang dengan badan yang tinggi terlindungi dari masalah kardiovaskular seperti kolesterol inggi atau hipertensi

Untuk diketahui bahwa studi tersebut mendefinisikan badan yang tinggi lebih dari 175 centimeter.

Meskipun standar itu dianggap tinggi di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam dan Nigeria, rata-rata pria Inggris punya badan setinggi itu.

Kelainan bentuk jari dan kaki

Badan yang tinggi tidak sekadar memengaruhi saraf dan sirkulasi darah, tetapi juga menyebabkan perubahan bentuk jari dan kaki.

Hal itu bisa terjadi lantaran kaki menumpu beban yang lebih jika orang-orang mempunyai badan yang tinggi.

Studi tersebut juga menunjukkan tinggi badan meningkatkan risiko asma dan gangguan saraf non-spesifik pada wanita, tetapi tidak pada pria.

Sayangnya, para peneliti belum menyelidiki mengapa tinggi badan dapat mendatangkan sejumlah risiko penyakit.

Tetapi beberapa teori menyebutkan bahwa jauhnya jarak antaranggota tubuh menjadi salah satu penyebabnya.

Hal itu dikarenakan darah harus melakukan perjalanan lebih jauh ke seluruh tubuh dan faktor ini berdampak pada pembuluh darah.

Editor: Nurul Atia

Tags

Terkini

Terpopuler