RIAUMANDIRI.CO - Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, mengimbau, jangan sampai ada oknum masyaraat yang terlibat dalam usaha pelarian pengungsi asal Rohingya yang sudah terjadi sebanyak dua kali di Kota Pekanbaru.
Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi kejadian delapan orang pengungsi asal Rohingya kembali melarikan diri dari penampungan menyusul 26 orang rekannya yang sudah dahulu melakukannya.
" Kami mengimbau jangan sampai ada oknum masyarakat yang memanfaatkan kesempatan ini atau terlibat dalam usaha pelarian pengungsi itu. Sebab akan berkibat kepada oknum itu sendiri, karena sudah membantu memfasilitasi perjalanan pengungsi Rohingya untuk keluar dari penampungan di Indonesia. Kalau sudah begitu oknum bisa diindikasikan terlibat dengan kasus perdagangan orang yang jelas masuk dalam tindak pidana dan itu hal yang serius bagi pemerintah," imbuhnya.
Sekali lagi Zulfahmi, mengatakan, jangan sampai ada oknum masyarakat Pekanbaru terlibat dalam usaha pelarian pengungsi asal Rohingya itu. Sebab kalau pengungsi itu tidak difasilitasi oknum masyarakat, dia meyakini usaha pelarian tidak akan berhasil sebab para pengungsi itu tidak paham dengan kondisi di Kota Pekanbaru.
" Jangankan situasi kondisi, para pengungsi itu tidak bisa berbahasa Indonesia," katanya.
Zulfahmi Adrian, menjelaskan, para pengungsi yang melarikan itu masih dalam masa karantina atau orientasi untuk diberikan sosialisasi tentang bagaiamana dengan budaya lokal di Pekanbaru berikut memahami aturan- aturan yang berlaku.
Setelah selesai masa karantina atau orientasi, para pengungsi itu juga akan dilepas sama seperti pengungsi lain.
" Mereka para pengungsi memang kita izinkan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar sebab mereka juga akan dilepas sama seperti pengungsi lain. Tapi yang terjadi dalam masa karantina saja mereka sudah melarikan diri. Sebab tujuan utama pengungsi itu bukan ke Indonesia tapi ke Malaysia," kata Zulfahmi Adrian lagi.
Bicara pengawasan, Zulfahmi Adrian, mengatakan, sudah mengawasi bahkan dengan memasang sejumlah kamera CCTV di lokasi penampungan. Namun yang namanya pengungsi itu bukanlah tahanan atau Nara Pidana teroris yang harus diawasi secara ekstra.
Bahkan Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Pekanbaru, sudah dua kali menggelar rapat mengantisipasi kejadian serupa.
" Kita tetap akan lakukan pengawasan seperti biasa.CCTV tetap aktif cuma memang untuk antisipasi akan kita tambah lagi. Karena dalam upaya pelarian itu semua sudah dipersiapkan salah satunya mobilnya standby di mana, itu yang harus diawasi," tutupnya.