BENGKALIS (HR)-Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Bengkalis yang saat ini dipimpin Hj Mufaroah, masuk lima besar dalam pelayanan terbaik LK3 secara nasional. Hal itu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dari Kementerian Sosial RI.
Demikian disampaikan Kasi Konsultasi, Advokasi Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial Kementerian Sosial, Hj. Sulistiyaningsih, Kamis (23/4) petang, usai memberikan materi sosialisasi LK3 Tingkat Kabupaten Bengkalis di Kantor GOW Bengkalis.
Didampingi Hj. Mufaroah yang juga tercatat sebagai dosen STAIN Alkautsar Bengkalis, Sulistiyaningsih mengatakan, dari sosialisasi LK3 yang menghadirkan PSM se-Kabupaten Bengkalis ini diharapkan akan membuka wawasan sekaligus pelatihan pemantapan kapasitas PSM.
Dari hasil monitoring dan evaluasi Kemensos RI, LK3 Kabupaten Bengkalis masuk lima besar pelayanan terbaik LK3, dengan dukungan dari pemerintah daerah atau bupati, LK3 Kabupaten Bengkalis bisa eksis di tengah-tengah masyarakat.
“Hasil monitoring dan evaluasi kita, Bengkalis masuk lima besar pelayanan LK3 terbaik secara nasional. Namun, untuk prestasi LK3 sendiri belum sampai ke sana, hanya baru sampai ke PSM, Karang Taruna melalui seleksi orientasi berprestasi. Akan tetapi saat ini sedang mengarah kesana,’’ katanya.
Terkait sasaran LK3 ini, Kemensos RI sangat mendukung penuh, dimana LK3 ini dapat menyelesaikan kasus-kasus keluarga yang mengalami psikosisial, dan semua masyarakat bisa datang ke LK3, serta mangaksesnya. Peran PSM dalam LK3 ini sangat diperlukan, sehingga PSM yang menjadi pekerja sosial tanta honor dan gaji bulanan ini bisa diberdayakan di LK3.
“Sasaran LK3 ini adalah keluarga yang mengalami psikososial, semua bisa mengakses LK3, dan datang menjadi klien LK3. Melalui standar operasional prosedur (SOP) layanan LK3 ini nantinya di asesmen awal, kemudian asesmen mendalam, sampai terlihat akan sikap, pemikiran, prilaku, plus dukungan faktor pelindung dan resiko,” katanya.
Ia juga mengatakan, layanan LK3 ini juga dibekali dengan kendaraan operasional LK3 yang siap menembus hingga pelosok desa, kelurahan dan kecamatan. Di Tahun 2015 ini, diharapkan LK3 Bengkalis bisa terpacu, baik dari sisi pelayanan ataupun pemberdayaan PSM.
“Kabupaten Bengkalis sangat luar biasa, dan LK3 nya bersemangat, karena Pemerintah daerahnya memberikan dukungan yang diperlukan untuk masyarakat, dan di anggaran juga mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 400 juta, bersaing dengan Kabupaten Bontang yang mendapatkan anggaran Rp 500 juta plus mendapatkan dana shering dari program CSR,” papar Sulistiyaningsih.
Perlu diketahui, sambungnya, pemerintah pusat melalui Kemensos RI Tahun 2015 ini juga membantu anggaran LK3 sebesar Rp 25 juta per tahun. Kendati suntikan dananya terbilang kecil, namun Kemensos memberdayakan sebanyak 631 LK3 se-Indonesia, atau 485 kabupaten/kota yang memiliki LK3.
“Support LK3 ini sangat besar, selain dana juga dibantu mobil pelayanan LK3 dimana Kementerian mendapatkan 63 mobil operasional LK3 dan disebar luaskan ke daerah, termasuk Kabupaten Bengkalis yang mendapatkan 1 unit mobil LK3, dan 1 mobil di Kementerian Sosial RI,” terangnya.
Ia berharap melalui sosialisasi ini, PSM yang hadir di tengah-tengah kegiatan bisa menjadi informan awal di masyarakat, dan mendeteksi dini serta melakukan pencegahan kasus-kasus yang terjadi di masyarakat, khususnya masalah psikososial yang cendrung berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat.(adv/hms)