Pilot Project PLTBg Rantau Sakti

Tujuan Studi Banding Mahasiswa Pelalawan

Tujuan Studi Banding Mahasiswa Pelalawan

TAMBUSAI UTARA (HR)- Akademi Komunitas Negeri Pelalawan melakukan studi banding ke pilot project Pembangking Listrik Tenaga Biogas yang memanfaatkan limbah cair sawit di Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara, Rabu (22/5).

Dijelaskan Direktur 1 Akademi Komunitas Negeri Pelalawan, Yulindya Fitri, yang mengawal para mahasiswa AKNP, dipilihnya Rokan Hulu sebagai tempat studi banding karena boomingnya pemanfaatan energi terbarukan ini di Rohul. PLTBg dinilai  berhasil dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami melakukan studi banding ke Rohul, karena yang kami ketahui di Riau itu energi terbarukan ini adanya cuma di Rohul," kata Yulindya.

Ditambahkan Yulindya, dalam jurusan Teknik Elektro pada AKNP jurusan energi terbarukan sangat cocok melakukan study banding ke PLTBg yang ada di Desa Rantau Sakti.

Dimana PLTBg yang ada di Desa Rantau Sakti sendiri, juga merupakan satu diantara energi terbarukan yang  memanfaatkan. limbah cair sawit yang dimiliki Pabrik Kelapa Sawit PT Arya Rama Prakarsa.

"Limbah cair ini bisa menghasilkan energi listrik, yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekitarnya," tambah Yuli.

Dengan melakukan studi banding ke PLTBg Rohul, diharapkan nantinya para mahasiswa dan dosen bisa menerapkan PLTBg di daerah Pelalawan.

"Pelalawan memiliki bahan baku limbah cair yang sangat banyak. PKS banyak berdiri di daerah kami, membuat PLTBg sangat cocok diterapkan di Pelalawan. Kami juga sudah mendapatkan alat untuk PLTBg, namun untuk skala labor saja. Tentunya para dosen akan menerapkan proses pembentukan energi listrik tersebut kepada mahasiswa. Tujuannya. Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa, sehingga nantinya bisa diterapkan dengan skala yang lebih besar," jelasnya.

Sementara itu Plan Maneger PLTBg Desa Rantau Sakti, Jaya mengatakan, pihaknya senang dengan kedatangan para dosen dan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Pelalawan yang menjadikan PLTBg Rohul, sebagai tempat melakukan studi banding.
Saat ini, kata Jaya, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan berbagai universitas. Baik itu dalam bentuk penelitian, kerja praktek, dan PKL bagi para mahasiswa ataupun dosen.

"Kita juga memberikan pemahaman kepada mereka, tentang tata cara pengelolaan dan pemanfaatan limbah cair pabrik yang bisa menjadi sumber energi listrik," paparnya.

Ia memaparkan, saat ini PLTBg Desa Rantau Sakti sudah memiliki pelanggan sekitar 1.400 Kepala Keluarga (KK). Dari total 1 Mega Watt (MW), saat ini masih disalurkan sekitar 50 persen saja, sehingga masih 50 persen lagi untuk disalurkan lagi.

PLTBg sudah disalurkan ke dua desa yakni, Rantau Sakti dan Rantau Kasai.

“Usaha turunan seperti pembuatan pupuk serta pengelolaannya juga akan kita canangkan tahun depan. Sehingga tidak hanya bisa menghasilkan energi listrik, PLTBg juga bisa menghasilkan pupuk,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi  Rohul, Yusmar Yusuf menyambut baik study banding yang dilakukan Akademi Komunitas Negeri Pelalawan. Dengan adanya studi banding itu, kata Yusmar, berarti keberadaan PLTBg sudah booming  hingga keluar daerah Rohul.

“Kita  patut berbangga, karena susah dijadikan tempat studi banding mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Pelalawan. Ke depan kita akan lebih gencar melakukan ekspos tentang keberadaan dan manfaat dari PLT-BG ini, sebab dengan limbah yang selama ini menjadi masalah pencemaran lingkungan, kini bisa dimanfaatkan untuk sumber energi listrik,” terang Yusmar.(yus)