Sempena Hari Kartini

Trio ‘Srikandi’ Legislator Komit Perjuangkan Perempuan

Trio ‘Srikandi’ Legislator Komit Perjuangkan Perempuan

Dari 35 anggota DPRD, tiga merupakan perempuan. Meski hanya tiga orang, perempuan pilihan ini punya andil besar menentukan arah kebijakan pemerintah. Orang-orang yang dimaksud yakni Komperensi, Pangestuti dan Asnidar.

Ketiganya mengaku tidak mudah memperjuangkan kaum perempuan, terutama berkenaan program pengembangan perempuan. Tak jarang,  harus bersitegang untuk menjelaskan kepada 32 anggota DPRD lainnya.

Dengan Hari Kartini, ketiganya tetap semangat memperjuangkan kaum perempuan. Bagi mereka, Hari Kartini tidak hanya 21 April saja, melainkan bagaimana menjalankan pengabdian kepada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami memaknai Hari Kartini memperjuangkan apa-apa yang menjadi kebutuhan kaum perempuan. Ini merupakan momentum penting bagi kaum perempuan Indonesia, dari sini dimulai kesetaraan antara perempuan dan laki-laki," ujar Pangestuti bersama Asnidar di DPRD Selasa (21/4).

Kendati demikian, mereka tidak pernah melampaui kodratnya. Dimana, ketika di rumah tetap menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga dan menghormati suami.
"Kita tetap bekerja sebagai anggota DPRD, namun ketika di rumah tetap menjadi ibu rumah tangga dengan mengerjakan pekerjaan rumah," timpal Asnidar.

Senada dengan Komperensi menyatakan komitmen memperjuangkan nasib perempuan. Perempuan tetap mengambil peran dalam kehidupan dan perempuan harus memiliki pendidikan yang cukup.

"Kita memang sedikit, bahkan tidak cukup untuk alat kelengkapan. Karena itu, kami sadar harus ada kerjasama yang baik dalam memperjuangkan nasib perempuan Kuansing," tegas Komperensi.

Maraknya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mendapat perhatian serius dari Trio Srikandi ini. Dalam setiap kasus perempuan selalu menjadi korban. hal ini tidak sepantasnya terjadi.

"Kita harus berani membela diri kita sendiri, kalau ada masalah pasti ada jalan keluar. Jangan sampai dipendam sendiri, itu sangat berbahaya bagi psikis," ujar Pengestuti.

Sementara itu, Asnidar menyatakan persoalan KDRT sering terjadi karena krisis kepercayaan. Padahal, perempuan memiliki peran penting di rumah tangga.
"Sempena Hari Kartini ini, ayo kita ambil peran masing-masing. Kita bekerja dalam mewujudkan rumah tangga yang sejahtera," ulas Asnidar.

Sebagai daerah melayu yang dikenal sangat kental dengan adat istiadat, menjadi wakil perempuan di DPRD memang mendapat berbagai respon dari masyarakat. Hal ini dirasakan oleh Komperensi, terlebih namanya mencuat untuk maju sebagai Calon Wakil Bupati mendapingi Indra Putra.


Baginya, respon positif dan negatif merupakan hal yang wajar. Namun, disisi lain bangsa ini merupakan bangsa yang demokratis, dimana siapa saja bisa terjun ke dunia politik.

Kendati demikian, Komperensi tidak mempersoalkan penolakan dari sebagian kecil masyarakat. Baginya, yang terpenting adalah bagaimana mengabdi untuk masyarakat, sesuai sumpah saat dilantik.

"Sebetulnya ini tantangan bagi saya dan tantangan menjadikan perempuan semakin dewasa," katanya.
Di sisi lain, Komperensi mendapat dukungan penuh dari keluarga. Karena, keluarganya menyadari tidak semua perempuan bisa terjun ke dunia politik. "Menyadari hal ini, keluarga besar memberikan dukungan penuh," pungkasnya.***