Cegah Kanker Serviks Sedini Mungkin

Cegah Kanker Serviks Sedini Mungkin

SIAK KECIL (HR)-Kanker Serviks atau kanker leher rahim merupakan penyakit pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Untuk itu, kaum perempuan dituntut selalu waspada dan melakukan pencegahan dini.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, H Burhanuddin ketika membacakan sambutan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh saat mencanangkan gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks pada perempuan Indonesia dan KB-KES-IBI di Kecamatan Siak Kecil, Selasa (21/4).

 “Setiap hari di Indonesia ada 40 wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks dan 20 wanita diantaranya meninggal. Karena itu, tidak aneh kalau kanker serviks menjadi momok yang sangat menakutkan bagi wanita. Tidak hanya di Indonesia, kanker serviks juga menjadi ancaman mematikan bagi wanita di seluruh dunia,” ungkap Sekda.

Acara pencanangan dihadiri Camat Siak Kecil Alphi Muhdor, Camat Bukit Batu M Fadlul Wajdi, Kadis Kesehatan Muhammad Sukri, Kepala BKKBN Provinsi Riau yang diwakili Said Masri, Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Hj Romaini Herliyan, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Fatimah Johar Suayatno, Ketua Persit, Kapolsek Siak Kecil, Kadissos Darmawi.

Pencanangan dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis, H. Romaini Herliyan dengan ditandai serine ambulans.  Pada kesempatan itu juga dilakukan nonton bareng mendengarkan pidato ibu negara Iriana Joko Widodo.

Berdasarkan data, tiap tahun terdapat 493.242 wanita di seluruh dunia yang terdeteksi terkena kanker serviks dan sebanyak 273.505 wanita meninggal. Tiap hari di seluruh dunia sekitar 700 wanita harus meninggal karena kanker serviks. dan, akan lebih mengerikan bila kita melihat dari segi durasi kematian wanita yang meninggal karena kanker serviks.

“Setiap dua menit ada satu wanita yang meninggal dunia karena kanker serviks di dunia. sedangkan di indonesia, berdasarkan data komite penanggulangan kanker nasional, setiap 1 jam ada satu wanita yang meninggal karena kanker ganas ini,” ungkap Burhanudin.

Sekda menyambut baik program kerja organisasi aksi solidaritas era (OASE) kabinet kerja tentang program nasional pencegahan dan deteksi dini kanker serviks pada perempuan di Indonesia. Apalagi program bertujuan meningkatkan kesadaran pencegahan kanker serta pola hidup bersih dan sehat,  menggandeng Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di pedesaan.

Setelah pencanangan ini, Sekda minta dilakukan sosialisasi pencegahan dan deteksi dini penyakit kanker serviks secara berkesinambungan.  Sosialisasi ini melibatkan Tim Penggerak PKK, Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia, organisasi wanita dan sebagainya, sehingga program yang hanya diperuntukkan untuk jangka waktu lima tahun tahun.

“Sebab, keberhasilan dalam pencegahan dan deteksi dini juga berdampak pada banyak aspek, selain peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, juga akan menjadikan pengeluaran biaya untuk pengobatan, baik oleh penderita maupun pemerintah dapat ditekan seminimal mungkin,” ujar Sekda.

Pada kesempatan itu, Sekda juga mengajak pasangan subur untuk aktif mengikuti program keluarga berencana (KB). Menurutnya, dengan ber-KB, selain mampu mengendalikan angka kelahiran, ternyata mampu mencegah kanker serviks. Mengutip hasil penelitian, pemasangan alat kontrasepsi sepiral atau pelepasannya, alat kontrasepsi tersebut dalam waktu yang bersamaan akan menghancurkan sel-sel yang berpotensi menjadi kanker. Penelitian yang dilakukan di negara Spanyol, menyebutkan resiko sudah dapat berkurang hingga 50 persen pada tahun pertama penggunaannya.

Dalam mencegah kanker serviks, spiral akan bersikap sebagai makhluk asing yang dapat mencegah terjadinya pembengkakan pada sel sehingga dapat menghindari terjadinya infeksi HPV agar tidak tumbuh dan berkembang, intinya kanker serviks pun dapat terhindar.

 “Khususnya kepada ibu-ibu yang masih pasangan usia subur, selain senantiasa melakukan perbagai upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks, saya ingatkan juga agar jangan lupa menjadi akseptor kb. dan, mantapkan pilihan agar menggunakan alat kontrasepsi spiral,” tandas Burhanuddin.(adv/hms)