Warga Minta Pembangunan Turap Dipercepat

Warga Minta Pembangunan Turap Dipercepat

RENGAT (HR)-Puluhan warga desa Pasir Kemilu, Kecamatan Rengat, yang bermukim disepanjang lokasi ambruknya turap Sungai Indragiri hingga sekarang dihantui cemas, sebab kondisi turap sungai memprihatinkan. Mereka berharap pembangunannya dipercepat.

Pantauan lapangan, ketika hujan lebat, puluhan KK beserta anggota keluarga dihantui rasa takut, jika sungai mengalami abrasi dan longsor karena tak ada lagi turap yang menahan tiang penyangga rumah mereka dari longsor. Parahnya lagi, keadaan ekonomi puluhan warga sekitar lokasi turap tersebut cukup memprihatinkan, rumah mereka hanya terbuat dari kayu dan beratap daun.

Umumnya mata pencarian warga sekitar turap hanya tukang becak, binatu di pasar Rengat dan nelayan, sehingga wajar mereka sangat takut jika rumah mereka ambruk karena abrasi, maka tak lagi ada tempat mereka berteduh dari panas dan hujan, sebab tak mampu lagi membangun rumah atau gubuk.

“Cukup kemaren saja rumah saya ambruk ke dalam sungai karena abrasi, karena saya tidak mampu lagi membangun rumah, meski terbuat dari kayu dan beratap daun,” keluh Ani (35), salah seorang warga sekitar turap ketika ditemui dikediamannya, Minggu (19/4),yang rumahnya juga ambruk ketika longsor beberapa waktu lalu.

Disebutkan, sejak turap sungai ambruk beberapa tahun lalu, sekitar pertengahan tahun 2010, padahal turap baru selesai dibangun, sejak itu pula warga sekitar turap cemas dan takut jika terjadi abrasi, karena rumah mereka dipastikan juga ikut ambruk ke dalam sungai.

Ternyata kekhawatiran warga itu benar, hanya selang beberapa minggu pasca ambruknya turap sungai, sedikitnya 10 unit rumah warga ambruk ke dalam sungai dan sampai saat ini belum ada perhatian pihak desa maupun Pemkab membantu masyarakat membangun rumahnya kembali.

Namun sekarang ini, lanjutnya, warga semakin cemas karena turap tak kunjung dibangun kembali, sementara keadaan cuaca tidak menentu dan permukaan air sungai Indragiri sudah mulai naik. Hal ini membuktikan jika dihulu sungai curah hujan mulai meningkat.

Warga takut, dalam waktu dekat ini terjadi lagi longsor dan mengancam puluhan rumah, sebab saat ini jarak antara rumah dengan pinggiran sungai hanya berjalan 5-6 meter saja.
Keluhan serupa juga disampaikan Selamat (47), jika hujan lebat turun rasa takut akan menghantuinya, apalagi hujan lebat terjadi malam hari, maka semalaman suntuk ia dan warga lainnya tiak tidur, berjaga-jaga menghadapi situasi terburuk, yakni longsor atau abrasi sungai. (rez)