PascaPencurian Motor

Parkir RSUD Indrasari Jadi Sorotan

Parkir RSUD Indrasari Jadi Sorotan

RENGAT(HR)- Pasca kasus pencuria motor yang terjadi di parkir Rumah Sakit Umum Daerah Indrasasi, beberapa kalangan mulai memberikan sorotan.

Seperti diketahui, pengelolaan parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari, Pematang Reba, per hari para petugas parkir menyetorkan uang sebesar Rp80 ribu kepada RSUD. Maka bila dihitung dalam sebulan 365 hari, pihak RSUD menerima sekitar Rp29 juta. Uang tersebut digunakan untuk pengelolaan RSUD.

Meski begitu, pihak Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Perhubungan Inhu mengaku tak pernah menerima laporan tentang hasil pengelolaan parkir tersebut. Hal ini dipastikan melalui wawancara dengan Rengga, Kabid Penagihan Dispenda Inhu. Ia menyebutkan, parkir di RSUD tak masuk dalam objek restribusi. "Kalau parkir di RSUD tidak masuk, tapi mungkin itu ke pihak Dishub," ucapnya, Kamis (16/4).

Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Darat Slamet, menjelaskan pihaknya memang tak pernah menerima retribusi dari pengelolaan parkir di RSUD. "Kita tidak pernah menerima retribusi pengelolaan parkir itu," ucap Slamet. Ia menyampaikan, pihaknya tak pernah memperlengkapi para petugas parkir dengan atribut yang menyatakan mereka petugas parkir legal. "Kalau kita tak pernah mengasih atribut, karena memang tidak berhubungan dengan pihak RSUD, tapi saya tidak tahu kalau ada kesepakatan antara pihak RSUD dengan Dispenda," tuturnya.

Ia mengatakan, mestinya RSUD dan Dispenda harus duduk bersama dulu mencairkan masalah retribusi parkir tersebut. Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, Rengga justru mengatakan mestinya parkir tersebut dikelola Dishub dan memberikan laporan per tahun ke Dispenda. Mendengar hal itu, Slamet mengatakan, mendiskusikan hal itu terlebih dahulu dengan kepala dinas. Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Ibrahim Alimin, saat didatangi tida di tempat, dan telepon selularnya tak diangkat. Sebelumnya, Ibrahim mengatakan setoran petugas parkir digunakan untuk pengelolaan RSUD. (eka)