PT NSP Antisipasi Karhutla

PT NSP Antisipasi Karhutla

SELATPANJANG (HR)-Masyarakat Peduli Api (MPA) yang direkrut dari kesadaran masyarakat desa itu menjadi garda terdepan mengantisipasi dan mengatasi terjadinya KarhSELATPANJANG (HR)-Masyarakat Peduli Api (MPA) yang direkrut dari kesadaran masyarakat desa itu menjadi garda terdepan mengantisipasi dan mengatasi terjadinya Karhutla. Daerah Kepulauan Meranti yang terdiri dari tanah gambut menjadi daerah yang paling rawan terjadinya kebakaran.

Terutama dengan musim kemarau seperti yang terjadi saat ini menunjukkan gejala musim panas yang akan berkelanjutan.
Sejak saat ini, kita lakukan antisipasi melalui penguatan kelembagaan Masyarakat Paduli Api yang sudah terbentuk dari seluruh desa yang ada, khususnya di Kecamatan Tebingtinggi Timur.  Perusahan akan terus mendukung keberadaan MPA yang dijadikan sebagai mitra strategis dalam upaya penangggulangan bahaya kebakaran.

Demikian diungkapkan General Manager PT Nasional Sago Prima (NSP), Kabupaten Kepulauan Meranti, Harry Susanto di sela-sela pelaksanaan pem bekalan bagi personil MPA di Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur, sekaligus dalam pemberian pelatihan singkat dan praktek penggunaan peralatan pemadam kebakaran yang diserahkan PT NSP bagi 8 desa di kecamatan itu baru-baru ini.

Harry, di hadapan jajaran Pemerintah Kecamatan Tebingtinggi yang juga dihadiri beberapa kepala desa mengajak seluruh masyarakat Tebingtinggi Timur agar secara bersama mengantisipasi terjadinya Karhutla di wilayah itu.

Kepada warga yang akan memasuki areal perkebunan atau hutan maupun lahan, baik dalam melaksanakan perburuan dalam hutan atau memancing, saat menggunakan api diminta agar benar-benar waspada.

Saat membuat api dalam kawasan hutan harus penuh dengan hati-hati. Sebab dilarang memasuki hutan apalagi membakar. Jadi bagi warga yang memasuki kawasan perkebunan sagu, maupun lahan sekitar hutan atau masuk ke dalam hutan agar tidak membuat api. Resikonya sangat berat dengan ancaman hukum sebagai pelanggaran berat lingkungan hidup dan UU Kehutanan.

Demikian juga dengan masyarakat perokok saat melintas di areal perkebunan atau lahan maupun hutan agar jangan membuang puntung rokoknya secara sembarangan.
Jika ingin membuang puntung rokok harus benar-benar dimatikan terlebih dulu, baru dibuang. Demikian juga jika terpaksa harus membuat api dalam lokasi hutan atau areal, baik untuk keperluan menyale ikan atau memasak kopi, yang biasanya dilakukan oleh para pemancing atau pemburu Kancil. Maka pastikan dahulu bahwa api yang tadi sudah dalam posisi padam. Setelah benar-benar  baru bisa ditinggalkan.

Dengan demikian kita tidak menjadi sumber malapetaka yang bisa membuat suasana jadi runyam. Dan kepada seluruh pekerja atau karyawan di bawah perusahaan NSP dipahamkan agar menjadi agen pelaku antisipasi dan mengatasi jika terjadinya api di sekitar mereka bekerja.
Tidak ada pihak yang boleh lalai, mulai dari karyawan kantor maupun di lapangan. Harus siap sedia kapan saja dibutuhkan untuk mengantisipasi dan mengatasi terjadinya kebakaran,”tegas harri.

Penguatan Lembaga MPA
Forestry Support Coordinator PT NSP Setyo Budi Utomo menambahkan,  anak perusahaan Sampoerna Agro Tbk itu menargetkan akan melakukan pembinaan ter hadap 150 orang Masyarakat Peduli Api (MPA) dari 10 desa yang ada di Kecamatan Tebingtinggi Ti mur selaku lokasi wilayah kerja mereka.
Diungkapkannya, target pembinaan MPA itu merupakan bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan.

Karena PT NSP sangat mendukung kebijakan pemerintah baik pusat maupu daerah dalam upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Dukungan tersebut kata Mas Budi panggilan akrab yang berhubungan dengan para jurnalis itu mengakui, pihaknya juga senantiasa mewujudkan dalam program-program tanggungjawab sosial atau CSR, seperti kegiatan penguatan kelembagaan Masyarakat Peduli Api ini yang termasuk dalam program CSR dimaksud," ujarnya.
Diakui Budi, nantinya di masing-masing desa se-Kecamatan Tebingtinggi Timur akan ada minimal 10 orang personil MPA. Target jumlah MPA binaan PT NSP, setiap desa ada 15 orang. Saat ini yang telah terbentuk dan dibina PT NSP ada di Desa Kepau Baru, Teluk Buntal, Batin Suir dan Lukun.

Dengan keberadaan MPA di masing-masing desa diharapkan dapat menularkan pencegahan Karhutla kepada masyarakat lainnya,”terang Budi.
Bertekad Zerohotspot.

Tidak mau terulang kembali pengalaman pahit terjadinya musibah kebakaran hutan dan lahan tahun 2014 lalu, membulatkan tekad PT NSP bersama seluruh elemen masyarakat Tebingtinggi Timur untuk meniadakan titik panas di wilayah itu.

Tidak akan ada lagi api yang akan muncul di wilayah Tebingtinggi Timur. Cukuplah pengalaman pahit itu terjadi tahu lalu saja. Untuk tahun 2015 ini, kita sangat optimis dan berupaya sedaya mampu untuk melakukan penangkalan ataupun pencegahan.

Kami dari perusahaan sekuat tenaga telah memberikan kemampuan  untuk mendorong seluruh masyarakat Tebingtinggi Timur agar benar-benar waspada terhadap bahaya kebakaran. Perusahaan melalui tim reddam senantiasa meningkatkan kemampuan personilnya maupun meningkatkan.

Walaupun pada prinsipnya tanggungjawab mengantisipasi dan mengatasi terjadinya kebakaran di wilayah kita bukan semata-mata menjadi tanggungjawab perusahaan saja. Namun perusahaan akan senantiasa berada tampil di depan dalam meningkatkan kemampuan regu pemadamnya, begitu juga terhadap kemampuan personil dari MPA itu sendiri.
Selain itu perusahaan juga terus berupaya memobilisasi MPA guna mendukung kinerja mereka dalam melawan api. Seperti pengadaan peralatan pompa dan peralatan lainnya yang dibutuhkan dalam mengatasi persoalan kebakaran.

Harry Susanto, menambahkan, api jika masih dalam skala kecil maka dengan mudah dikendalikan. Tapi, jika sudah mem besar maka akan menjadi awan dan akan sulit diatasi. Untuk itu dalam mengatasi bencana agar tidak meluas, maka dibutuhkan kesiap an petugas dan peralatan maksimal yang dibutuhkan,"katanya lagi.
Diharapkan, kepada semua elemen masyarakat dapat memahami bahaya kebakaran ini sehingga dengan kesadaran sendiri dapat menjaga dan mengantisipasi agar tidak sampai terjadi. Sebab jika lambat ditangani maka api akan cepat membesar dan akan merugikan semua pihak,”katanya.
Prioritaskan Pencegahan.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti Ir Makmun Murod, melalui Kabid Kehutanan H Suhaimi mengungkapkan, seluruh petugas yang akan terlibat dalam mengatasi persoalan kebarakan itu harus berupaya sekuat tenaga untuk melakukan pencegahan.

Pencagahan terhadap terjadinya kebakaran menurut Suhaimi salah satu program yang sangat menguntungkan bai semua pihak.
Baik dari petugas lapangan itu sendiri, maupun perusahaan dan juag seluruh lapisan masyarakat. Pencegahan adalah satu kiat untuk mempermudah pekerjaan. Dan keberhasilan mengantisipasi untuk tidak terjadinya kebakaran menjadi prioritas utama untuk dilakukan oleh seluruh komponen redam ataupun MPA.

Sebab jika masih sebatas api awal dan langsung dipadamkan, maka akan memudahkan segalanya. Baik akan menghemat energy maupun mengurangi resiko bahaya.
Jadi kami inginkan kepada para personil pemadam baik dari regu pemdam perusahaan maupundari masyarakat pemahaman pencegahanini harus benar-benar dipahami.
Selain itu gerak cepat dari personil juga sangat dibutuhkan. Sebab api yang terjadi tidak akan pernah menunggu datangnya petugas. Melainkan api akan berlomba dengan petugas antara menghanguskan dan memadamkan. Dua kejadian itu saling berlawanan dan berpacu dengan waktu.
Sehingga kita mengharapkan bagi seluruh personil pemadam kebakaran ini agar peka terhadap isu api dan segera bertindak jika mendengar terjadi kebakaran,”kata Suhamimi.
Pembakar Lahan Dipidana.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z. Pandra Arsyad MSi, melalui Herman J Pama Polres, dalam kesempatan itu mengutarakan bahwa persoalan Karhutla yang terjadi di Meranti sudah menjadi bencana nasional. Karena hampir setiap tahun terjadi kebakara di Meranti.
Pada hal Polisi juga cukup banyak melakukan sosialisasi sekaligus menyebarkan brosur untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan kebun maupun pembakaran hutan. Tapi masih tetap saja terjadi walaupun akan berhadapan dengan hukum.

Tidak ada keringanan hukum bagi siapapun yang terbukti membakar lahan. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami tegaskan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan maupun perkebunan.
Baik mau membuka perladangan ataupun perkebunan. Negara melarang keras tindakan pembakaran lahan. Bagi siapa saja yang terbukti melakukan pembakaran lahan tidak akan ada ampunan. Sebab kebakaran yang mengakibatkan asap di negara kita selama ini, bahkan berdampak negatif pada negara tetangga hal ini menjadi sangat krusial.
Untuk itu kita harus sepakat di wilayah kita Tebingtinggi Timur dan Meranti secara umum tidak ada lagi muncul hot spot,”harap Herman.
Perbanyak Sekat Kontrol.

Sementara itu Camat Tebingtinggi Timur Helfandi SE MSi, dalam sambutannya mengatakan,  kenapa sering terjadi Karhutla di Tebingtinggi Timur salah satunya dipicu oleh kondisi tanah gambut yang sudah kering.

Menurut Helfandi, tanah gambut akan sangat mudah terbakar dalam kondisi kering ditambah lagi musim panas yang berkepanjangan akan meningkatkan suhu lingkungan. Sementara gambut harusnya tetap basah dan menyimpan cadangan air.
Untuk itu dengan pembangunan kanalisasi di areal perkebunan, selain sebagai sarana transport bisa juga sebagai sekat blok untuk tidak terjadinya kebakaran.
Namun harus dijaga benar-benar api tidak terjadi di areal tersebut. Sebab jika ada titik api ditengah areal maka akan sangat sangat sulit untuk mengatasinya.
Untuk itu perusahaan dan juga seluruh masyarakat desa sangat diharapkan mampu mengantisipasi terjadinya kebakaran. Dan kepada perusahaan juga diminta untuk memperbanyak sekat kontrol untuk mengatasi jika terjadi api, maka tidak mudah merembes ke lahan lainnya.

Kepada seluruh masyarakat desa yang berada di sekitar perusahaan diminta agar saling menjaga untk tidak terjdinya kebakaran.
Kalau kebakaran terjadi maka kerugian akan kita tanggung bersama. Untuk itu kita berharap seua pihak waspada mengantisipasi agar tidak sampai terjadi kebakaran itu.
“Jadi semua pihak harus siaga penuh, terutama kondisi cuaca yang semakin panas. Kondisi ini sangat urgen dan harus siaga penuh,” pinta Camat.(***)utla. Daerah Kepulauan Meranti yang terdiri dari tanah gambut menjadi daerah yang paling rawan terjadinya kebakaran.