Mahasiswa UIN Suska Riau Kunjungi P4S

Mahasiswa UIN Suska Riau Kunjungi P4S

SIAK HULU (HR)- Mahasiswa di mata Bupati Kampar, H Jefry Noer, adalah salah satu elemen penerus pembangunan di Kabupaten Kampar, sekaligus penentu kemajuan Kabupaten Kampar di masa mendatang.

Demikian disampaikannya ketika menerima kunjungan 30 orang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Qasim Riau yang tergabung dalam Green Agriculture Comunity (GAC) UIN Susqa Riau, di Komplek Percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), Jumat  (10/4).

Kepada puluhan mahasiswa itu, Jefry menjelaskan mengenai program rumah mandiri pangan dan energi. Dikatakannya, program ini merupakan program terbaru Pemkab Kampar yang masuk dalam upaya mencapai 3 Zero "plus" target swasembada pangan dan energi. Program ini mengedepankan pemanfaatan lahan sempit untuk menghasilkan berbagai kebutuhan rumah tangga yang lebih dari cukup.

Di atas lahan seribu meter persegi itu, nantinya setiap rumah tangga dapat memelihara sapi. Untuk sapi brahmana bisa mencapai empat ekor sapi dan bila yang dipelihara sapi Bali maka jumlahnya bisa sampai enam ekor. Jika lahannya lebih luas lagi maka   akan bisa lebih banyak.

Di lahan percontohan RMPE ini ulas Jefry, juga dibangun lokasi untuk pemeliharaan ayam petelor dengan hasil lebih kurang 50 butir telor per hari. Selanjutnya juga ada kolam untuk perikanan. Sementara untuk tanaman, rumah tangga mandiri dapat menanam berbagai jenis sayuran yang menjadi kebutuhan pokok, mulai dari bawang, jamur, cabai dan lainnya.

Lebih lanjut Jefry Noer memaparkan, dari sapi yang dipelihara tersebut, juga akan menghasilkan lebih kurang 40 liter urine per hari yang akan diolah menjadi bio urine dimana harganya bisa mencapai Rp 25 ribu per liter. Bio urine yang merupakan pupuk berkualitas tinggi bisa untuk perkebunan. Begitu juga dengan kotoran padat yang dihasilkan sapi-sapi tersebut juga dapat menghasilkan biogas sebagai alternatif bahan bakar.

"Masyarakat benar-benar akan bisa sejahtera jika serius melaksanakannya. Karena hasilnya tidak main-main, bisa membuat masyarakat yang tadinya miskin menjadi jutawan dan tidak kebingungan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," beber Jefry.

"Mau masak tinggal beli garam, dan bumbu-bumbu saja. Mau bawang, cabai dan sayuran, tinggal dipanen di halaman rumah. Untuk masak, sudah ada biogas dan ikan yang dipelihara sendiri," katanya.(hir)