Lukun Berharap Listrik Menyala

Lukun Berharap Listrik Menyala

LUKUN (HR)- Masyarakat Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur mendambakan agar arus listrik PLN bisa menerangi rumah penduduk di wilayah itu. Sejak dari zaman nenek moyang, hingga pada zaman canggih ini, persoalan listrik di wilayah tersebut masih menjadi sebuah persoalan pelik.

Sejauh ini warga baru bisa menikmati sarana listrik desa yang mampu hidup sampai pukul 12 malam. Sementara mulai dari tengah malam hingga pukul 15.30 itu, suasana desa itu menjadi sepi.

Sebab mereka tidak memiliki power untuk mendukung berbagai aktivitas penting dalam rumah tangga. Seperti urusan belajar, urusan perkantoran dan kebutuhan lainnya dari arus listrik.

Kami sangat berharap pihak PLN Rayon Selatpanjang mau berinvestasi di desa ini dengan membangun jaringan dan pengadaan mesin.

Dengan demikian kalaupun belum bisa diandalkan untuk hidup 24 jam, minimal kami nantinya menikmati listrik hidup sampai pagi. Artinya hidup hingga pada malam hari saja juga sudah sangat bersyukur,”ungkap Mustari senada dengan Jufri, kepada Haluan Riau di Desa Lukun Kamis kemarin.

Mustari mengatakan, semua aktifitas rumah tangga di siang hari menjadi terhenti, karena tidak adanya arus listrik.

Sementara di malam haripun hanya hidup menjelang tengah malam saja. Dari tengah malam hingga pagi rumah-pun akan kembali gelap gulita.

Lisrik swasta seperti pengalaman saat ini dengan listrik desa, biaya yang dibebankan kepada warga juga cukup besar. Satu rumah tangga yang hanya dan satu unit  televisi dan lampu penerang seadanya harus membayar seratusan ribu rupiah sebulan.

“Di atas seratus ribulah rata-rata sebulan. Mulaid ari 130- hingga 170 ribu/ bulan. Kalau  bagi masyarakat kampung masalah harga relatif saja. Ada yang sanggup bahkan lebih dari situ, namun tak jarang banyak juga yang mengeluh.

Sebab dibanding dengan pemakaian listrik PLN biaya dibebankan utk rumah kecil seperti paling tinggi 60 atau 80 ribu/ bulan. Jadi kami sangat berharap pihak PLN dapat mengembangkan sayapnya hingga ke desa Lukun ini,”ujar Jufri menambahkan. (jos)