Buntut Pemotongan Gaji dan Tunjangan

Diamuk Buruh, Kantor PT Hutahaean Berantakan

Diamuk Buruh, Kantor PT Hutahaean Berantakan

TAMBUSAI (HR)-Aksi ratusan karyawan PT Hutahaean kebun Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Senin (6/4), berakhir ricuh.

Karena tuntutan mereka tak ditanggapi manajemen perusahaan, para karyawan akhirnya mengamuk. Mereka merusak fasilitas kantor sehingga kantor perusahaan perkebunan sawit itu pun tampak berantakan.

Informasi di lapangan menyebutkan, aksi itu merupakan reaksi karyawan terhadap kebijakan manajemen perusahaan. Di mana gaji mereka dipotong secara sepihak. Selain itu, beberapa tunjangan yang sebelumnya mereka terima, juga dihapus pihak manajemen.

Menurut keterangan sejumlah karyawan yang meminta identitas mereka disamarkan, awalnya aksi yang digelar pada pagi hari itu berlangsung dengan damai. Ketika itu, karyawan mempertanyakan kebijakan pihak perusahaan yang memotong gaji dan tunjangan mereka.

Ketika itu, pihak personalia yang ketika didampingi Humas PT Hutahaean, Hendri, tidak bisa memberi jawaban pasti, karena hal itu merupakan wewenang Kepala Kantor Direksi (Kandir) di Pekanbaru.Para karyawan pun meminta Kandir dihadirkan untuk menjawab pertanyaan mereka.

Singkat cerita, meski telah menunggu hingga pukul 14.00 WIB, pihak perusahaan belum bisa memberikan jawaban. Buntutnya, ratusan karyawan pun kembali mendatangi kantor personalia, untuk mempertanyakan sejauh mana realisasi tuntutan mereka direspon pihak perusahaan.

Mengamuk
Namun bukannya menerima jawaban, mereka malah kecewa karena manajemen perusahaan rupanya sudah pergi meninggalkan kantor. Tanpa dikomando, emosi mereka langsung tersulut. Mereka kemudian menerobos masuk dan merusak sejumlah fasilitas kantor. Mulai pintu, jendela, kaca dan fasilitas lainnya tampak rusak.

Beberapa petugas satuan Pengaman (Satpam) PT Hutahaean di Kantor Kebun Dalu-dalu juga tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapi kemarahan ribuan karyawan.

Hingga pukl 15.30 WIB, ratusan karyawan tersebut masih bertahan di halaman kantor. Ketika itu, mereka sempat mengancam akan melanjutkan aksi ke pabrik kelapa sawit milik PT Hutahaean yang berada tak jauh dari bangunan kantor. Salah seorang staf kantor memperkirakan, akibat aksi anarkis itu, kerugian yang timbul akibat kerusakan fasilitas kantor diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut informasi, pemotongan gaji karyawan di perusahan itu telah berlangsung sejak dua bulan belakangan ini. Potongan bervariasi antara Rp400 ribu hingga Rp500 ribu untuk karyawan biasa. Sedangkan untuk karyawan kantor, pemotongan mencapai Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Bukan itu saja, seluruh tunjangan karyawan yang diterima setiap bulan juga dihapuskan, sehingga hanya tersisa gaji pokok. Termasuk tunjangan kesehatan yang seharusnya wajib dikeluarkan setiap perusahaan.

Terkait aksi itu, Humas PT Hutahaean Hendri, saat dikonfirmasi melalui ponselnya tidak dalam kondisi aktif. Saat ini dikirim SMS, juga tidak ada jawaban.

Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono melalui Kapolsek Tambusai AKP Yahya Harahap mengakui terlambat menerima informasi dari manajemen PT Hutahaean, tentang adanya kerusuhan itu. Dikatakan, pihaknya akan menyelidiki dan mengusut perusakan Kantor PT Hutahaean Kebun Dalu-dalu tersebut. (gus)