Disebut Berusaha Tabrak Kapal Patroli BC Tak Terima, Keluarga Lapor Polisi

ABK Penyeludup Tewas Ditembak

ABK Penyeludup  Tewas Ditembak

BENGKALIS (HR)-Nasib mengenaskan dialami Darmawan bin Jamaluddin, warga Dwa Mekar Sari, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti. Ia tewas setelah peluru dari petugas Bea Cukai Bengkalis, menembus dadanya. Peristiwa itu terjadi Sabtu (4/4) malam sekitar pukul 23.00 WIB di perairan Selat Malaka-Selat Baru. Ketika itu, Darmawan bersama rekan-rekannya berusaha menyeludupkan bawang merah ilegal dari Malaysia.

Menurut informasi di lapangan, peristiwa itu bermula ketika malam itu korban dan rekan-rekannya tengah membawa bawang merah ilegal dari Malaysia. Saat berada di perairan Selat Malaka-Selat Baru, aksi itu diketahu petugas Bea Cukai (BC) Bengkalis yang tengah melakukan patroli. Ketika itu, ada tiga unit kapal kayu membawa muatan berupa puluhan ton bawang merah, di mana korban merupakan anak buah kapal (ABK) di salah satu kapal tersebut.

Tidak sekadar mengejar, BC juga dikabarkan sempat beberapa kali mengeluarkan tembakan peringatan. Namun peringatan itu tak digubris. Bahkan, salah satu kapal disebut-sebut mencoba menabrak kapal patroli. Buntutnya, petugas BC Bengkalis melepaskan tembakan ke arah salah satu kapal hingga menembus dada sebelah kiri Darmawan. Sementara rekan Darwan yang lain, melarikan diri.

"Kami dapat informasi pukul 01.00 WIB dini hari. Waktu itu, istri Darmawan mengetuk pintu rumah saya sambil mengatakan; Bang- bang, laki aku mati kene tembak. Saya pun terkejut. Kami mendapat informasi adik ipar kami sudah di rumah sakit, langsung kami tancap ke rumah sakit," ujar Jang, abang ipar korban, Minggu (5/4).
Kepala Bea Cukai Bengkalis melalui Kepala Bidang Penindakan dan Pengawasan, H Dahwir ketika dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. "Maaf, saya tidak bisa memberikan keterangan, tunggu Kanwil saja," ujarnya.
 
Lapor Polisi
Kematian ayah dua anak itu menyisakan luka mendalam bagi istri dan keluarga yang ditinggalkan.  "Jelas kami belum bisa menerima. Mungkin benar adik ipar kami, saudara kami melakukan penyelundupan, tetapi kan ada hukum. Kenapa harus ditembak. Masalah sekarang ini, bukan penyelundupannya, tetapi hilangnya nyawa seseorang. Negara kita negara hukum. Jangan gampang-gampang ya , orang salah main tembak saja," ujarnya kesal.

Tidak terima atas penegakan hukum yang terkesan arogan terhadap keluarganya, Jang menyampaikan pihak keluarga telah menyerah kasus tersebut ke Mapolres Bengkalis. "Kita sudah melapor ke Polisi. Yang kita lakukan saat ini, bagaimana menyelamatkan (menguburkan)jenazah adik kami,"pungkasnya.

Sementara itu, setelah dilakukan visum di RSUD Bengkalis, jenazah Darmawan diberangkatkan di kampung halamannya di Merbau, Kabupaten Meranti,  untuk dimakamkan.

Kapolres Bengkalis melalui Kasatpolair AKP Angga F Herlambang, membenarkan  pihaknya kini tengah memeriksa petugas Bea Cukai. Namun ia belum bisa memberikan keterangan lebij lanjut karena pemeriksaan masih berlangsung.

"Petugas Bea Cukai sedang diperiksa. Saya kebetulan sedang berada di kapal yang diamankan itu untuk melakukan olah TKP dan menghitung jumlah bawang yang ada di kapal. Kita tak tahu berapa orang ABK kapal itu sesungguhnya. Yang baru diketahui yang tewas itu saja," ujar Angga sembari menjelaskan jika setelah dihitung bawang merah yang akan diseludupkan itu sebanyak 13 ton. (man)